Kamis, 30 November 2017

Teknik Cerita Bersambung, Bunsay Level 10 Day 1, Mendongeng


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dihari yang dingin di akhir bulan November 2017, mengawali musim angin yang sangat kencang bernama Dahlia dan Cempaka. Dengan merasakan dingin yang menusuk sampai ke tulang Iga, Aa dan Ade yang sudah ingin tidur melepas lelah. Meminta ummi untuk bercerita
Akhirnya dibuatlah cerita bersambung tentang kancil yang kedinginan.
" di tengah hutan yang lebat , suasana malam begitu dingin. Kankan si kancil berlarian ke sana ke mari mencari tempat yang bisa dipakai untuk berteduh, karena selain dingin hujan pun datang mengguyur hutan yang sudah sangat dingin ditambah hujan yang terus menerus. Akhirnya setelah lama berjalan kankan menemukan gua dan dia pun masuk ke dalamnya."
sampai sini, Aa melanjutkan.
" di dalam gua kankan merasa kedinginan namun tidak lama berselang datang beberapa tema-temannya seperti gajah,  burung hantu, kuda dan Harimau yang ingin juga merasakan hangat nya didalam gua."
Namun ketika harimau datang, semua berlarian keluar gua. Sampai harimau pun bertanya mengapa semuanya kabur? Lalu Kankan pun terheran-heran karena hanya dia sendiri yang berdiam di gua dan menyampaikan bahwa mereka semua takut padamu harimau. Tapiiii aku kan hanya ingin bermain jawab harimau.
Makannya Adik-adik jangan dulu menganggap orang akan berbuat jahat namun tetap hati-hatilah dan waspada.



Keseruan cerita sebelum tidur 


Aa sambung cerita



#Tantangan10Hari
# Hari ke 1
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Kamis, 16 November 2017

Think and be Creative Parents, Day#15 Game level 9


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Setelah kemarin *dicontohkan* membuat penyekat dengan menggunakan kain. Alhamdulillah akhirnya hari ini ada karya lain dari anak- anak. Karena seharian hujan, anak-anak yang tadinya main di luar akhirnya masuk ke dalam dan mencari aréa untuk bermain. Daaan voila pilihannya adalah ruang belakang, selain ruangannya berbentuk persegi panjang dan lumayan ada gawangan untuk jemuran tempat Aa dan Ade menggantungkan kain. Iyaaa. .Aa dan Ade bikin rumah-rumahan dengan menggunakan kain sarung sebagai pintu dan penyekat ruangan. ..Alhamdulillah walaupun seharian di luar hujan, mereka betah main di dalam "rumah" mereka.


Ade dan Aa bikin "rumah" mereka sendiri. 





#tantangan10hari
#level  9
# Day 15
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Rabu, 15 November 2017

Think and be Creative Parents, Day#14 Game Level 9


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Mengingat perjalanan project kamar yang masih maju mundur karena terkendala teknis. Ade yang kondisinya beberapa kali drop dan hari ini pun harus ke dokter lagi, Akhirnya ummi memutuskan untuk sedikit bergerak ke arah yang Aa maksud dulu. Di beberapa saat awal mengemukakan project *bedah kamar* Aa mengutarakan untuk bisa memiliki penutup ke jalan menuju kamar. Semacam pintu, tapi kalau menggunakan triplek atau kayu ringan begitu sepertinya memakan banyak tempat dan juga akan menjadi sempit kesannya. Akhirnya setelah memperhatikan kebutuhan dan keseriusan Aa untuk memiliki pintu untuk kamarnya. Ummi mengambil satu bagian tirai jendela yang memang awalnya dipakai di kamar utama untuk dijadikan *pintu* kamar Aa.  Minimal ada penyekat untuk ke ruangan kamar Aa dan jalan di depan kamar utama. Dan voila. . .Alhamdulillah jadi juga. 


Pintu kamar yang belum bersekat..



#tantangan10hari 
#level  9
# Day 14
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative 




Selasa, 14 November 2017

Think and be Creative Parents, Day #13 Game Level 9




بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berawal dari ummi ikutan challange masak-memasak akhirnya hari ini judulnya. Bergotong-royong bebikinan masakan, tepatnya cemilan. Dan karena hobby ummi, Aa dan Ade makan pastel. Akhirnya diputuskan lah membuat pastel. Hari ini Ade yang banyak membantu, karena Aa masih disekolah. Prosés memilih dan memilah dilakukan bersama sampai dengan pemotretan bahan. Alhamdulillah Ade membantu membawakan properti daun labu sayur yang ada dipekarangan rumah. Nah ternyata dari situ terdapat proses untuk Ade menentukan daun yang baik dan cukup segar untuk properti pemotretan. Akhirnya alhamdulillah hasilnya sangaat diluar prediksi.  Ade membantu ummi dan hasilnya bisa dilihat di foto-foto di bawah ini ya. . .


 Foto hasil jepretan ummi yang pemilihan daunnya  (propertinya dibantu ade) ...



Pastel Hasil Karya... Alhamdulillah 




#tantangan10hari
#level  9
# Day 13
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Senin, 13 November 2017

Think and be Creative Parents, Day #12 Game level 9




بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berlanjutan dari kegiatan ahad kemarin, sepertinya ini memunculkan rasa empati Aa dan Ade lebih lagi terkait binatang.  Karena Aa dan Ade sampai punya ide untuk membuat rumah untuk belalang yang ternyata masih tersisa beberapa ekor. Akhirnya sambil beberes rumah, Aa dan Ade mengumpulkan kardus-kardus bekas dan juga Aa punya kurungan kawat yang ditemukannya di sekolah. Kata Aa sih itu bekas kandang burung kecil yang ada dijual di sekolahnya.  Oh ya saking sayang nya Aa sama binatang. Aa kemarin cerita sempat pakai uang jajannya yang hanya dua ribu itu,  untuk beli burung dan kandangnya. Terus Aa memutuskan untuk melepas burung itu, karena kasihan katanya burungnya ga akan bisa hidup malah bisa mati. MasyaaAllah. . .Aa barrokallohu yaaa Aa sayang sama binatang kaya nabi Muhammad SAW. Aamiin .
Lanjut ke pembuatan kandang belalang yaa. Setelah dapat bahan-bahan yang diperlukan mereka akhirnya membuat kandang dengan di lapis dengan solasi. Alasannya sih karena kawatnya terlalu besar dan takut belalangnya pada kabur. Oh yaa Aa juga ga lupa menyimpan daun untuk makanan belalang di kandangnya. Dan setelah beberapa lama sibuk dengan proyeknya. Alhamdulillah jadi juga kandang  belalang plus kadus tempat pensil dan dus tempat mainan buatan kolaborasi Aa dan Ade. Walaupun Ade lebih ke support pengadaan dus saja. Tapi Alhamdulillah keduanya bisa bermain dengan baik dan bangga dengan mereka berdua. Alhamdulillah. . .


Tadaaaa. . .Aa dan hasil karyanya,  kandang belalang lengkap dengan pintunya

Ade juga ikutan bergaya dengan dus tempat pensil dan dus tempat mainannya. 




#tantangan10hari
#level  9
# Day 12
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Minggu, 12 November 2017

Think and be Creative Parents Day #11 Game level 9


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Hari ini hari ahad,  yang kebetulan juga banyak agenda di hari ahad. Salah satunya olahraga. Ummi memilih olahraga senam untuk meregangkan otot dan niatnya sih Bismillah untuk menjadi séhat. Otomatis Aa dan Ade pun ikut ke tempat olahraga dan awalnya sih Ummi pikir Aa dan Ade akan tertarik untuk mengikuti olahraga nya,  tapi kemudian ada yang lebih menarik perhatian ke duanya.  Karena lokasi senam berada di atas, dekat dengan perkebunan dan letaknya di dalam Villa. Aa dan Ade seperti menemukan dunianya sendiri. Mereka berjalan mengelingi villa dengan berbekal gelas  plastik mineral yang sudah tidak ada isinya kemudian menangkap belalang,  ya hewan yang menarik perhatian mereka karena hewan ini sulit ditangkap dan bisa loncat-loncat. Alhasil satu gelas plastik belalang mereka bawa ke rumah. Ummi kira akan diapakan? Akhirnya sesampainya di rumah Aa bercerita bahwa belalang-belalangnya dilepaskan kembali di kebun rumah. Supaya banyak belalang nya. . .ya itulah kegiatan yang memberikan ruang kréativitas untuk Aa dan Ade bergerak serta mengoptimalkan kemampuan motorik mereka, kepedulian pada alam dan kecintaan mereka pada binatang.


#tantangan10hari
#level  9
# Day 11
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative



Sabtu, 11 November 2017

Think and be Creative Parents #Day 10 game level 9



بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Memandang langit yang sebentar panas sebentar mendung, akhirnya aktivitas anak-anak sedikit banyak jadi terpengaruh juga.  Contohnya hari ini, awalnya cuaca cerah dan anak-anak memutuskan untuk bermain di luar rumah bersama teman-temannya. Namun tak berapa lama cuaca mendung yang akhirnya memaksa mereka masuk kembali ke rumah.
Di dalam rumah akhirnya Aa berusaha mencari kegiatan dan *AHA* proses pencariannya berhasil menemukan ide setelah melihat beberapa lembar kardus yang memang sempat ummi buat dan disimpan begitu saja.
Proses kreativitas Aa mulai muncul dengan mengumpulkan beberapa lembar kardus, solasi dan kayu tempat menyimpan mainan katanya.
Alhasil ke tiga benda tersebut jadilah *perahu* hasil karya yang bisa dengan mudahnya mereka rakit dan naiki. .barrokallohu Aa dan Ade. ..you are the best memang.


#tantangan10hari
#level  9
# Day 10
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Jumat, 10 November 2017

Think and be Creative Parents day #9 , Game level 9





                          بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berjalan nya hari ke sembilan meninjau kembali progres kreativitas nya anak-anak. Hari ini sebetulnya ada jadwal renang, dan akhirnya sepulang Aa sekolah kami berangkat dulu berenang. Dari awal perjalanan menuju kolam sudah kami atur rencana ke kolam mana dulu yang mau dituju. Akhirnya sang Jendral Aa Ghazy yang memutuskan rute berenang  (dari kolam mana ke kolam mana). Seru juga yaa karena akhirnya ummi dan ade ikut arahan Aa. Aa yang menentukan di tempat mana menyimpan tas dan kapan kami bisa pindah tempat. Alhamdulillah hasilnya dari jam 10.00 berangkat ke kolam renang,  pukul 17.00 kami sampai kembali ke rumah. Ini karena Aa dan Ade bolak-balik beberapa kali, berenang -mandi-keramas-makan- berenang -mandi lagi. MasyaaAllah. ..tapi have fun. Oh ya Aa juga memutuskan membuat tempat pensil untuk dijadikan pajangan di kamarnya. Walaupun begitu alhamdulillah project on progress dong.






Gaya anak-anak pas berenang 


#tantangan10hari
#level 9
# Day 9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Kamis, 09 November 2017

Prosés Editing dalam Sebuah Naskah


Materi Pengayaan Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profésional 


Bersama : 
Darma Eka Saputra  (Professional Editor)
Rabu, 08 Nopémber 2017

     Prosés editing dalam sebuah perjalanan naskah menjadi tulisan atau buku yang enak dibaca, memegang peranan sangat penting loh. 
Gak kebayang kan kalau kita baca buku dengan bahasa yang sulit dimengerti dan di cerna oleh kita? Bisa- bisa jadi gagal faham atau malah ga jelas isinya. 
  Nah, itu sebabnya seorang editor atau penyunting memiliki peranan penting dalam proses finishing sebuah karya tulis. Seseorang yang berprofesi sebagai editor baik editor formal maupun lepas, menjadi peran kunci yang bertugas memperhalus bahasa dalam sebuah naskah sebelum naik terbit. Sehingga, karya tulis atau buku yang dibaca menjadi lebih mudah di fahami dan diterima dengan baik isinya oleh pembaca.
   Tugas editor atau penyunting menurut bang Darma, yaitu memastikan naskah yang digarap menjadi layak untuk dibaca. 
Adapun kriteria layak dibaca itu adalah :
1. Sesuai dengan kaidah EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) kalau dulu namanya EYD;
2. Kalimat-kalimatnya efektif dan enak dibaca; 
Menurut bang Darma, penulisan sesuai EYD tidak selalu harus baku. Hal ini bisa disesuaikan dengan target pembaca yang penting sesuai kaidah, misal 
"Aku senang banget sama masakan ini".
Walaupun demikian, hati-hati juga dengan kata baku dan tidak baku. Misal, kita mengenal hembus, padahal yang benar adalah embus. Napas itu diembuskan, bukan dihembuskan.

  Menjadi editor sebenarnya mencari-cari kesalahan orang lain. Seorang editor harus teliti dan sabar, apalagi menggarap naskah ratusan halaman. Matanya harus jeli mengecek kesalahan pengetikan atau typo.
Selain itu, kekuatan lain yang diperlukan seorang editor adalah insting. Insting Berbahasa seorang editor juga harus bagus, hal ini bisa diasah dengan banyak membaca dan menulis.
       Dalam editing menurut bang Darma , terdapat dua kategori tingkatan yaitu minor dan mayor. Editan mayor termasuk pada menyunting pemakaian kata, keefektifan kalimat. Sedangkan editan minor hanya di tanda baca, huruf besar dan kecil. Lanjutnya lagi, dalam proses editing diusahakan tidak mengubah makna atau tujuan tulisan. Oleh karena itu, biasanya untuk proses editing buku, editor akan berkomunikasi intens dengan penulisnya.
      Dijelaskan oleh beliau, bahwa sejauh ini belum ada kode etik secara tertulis mengenai proses editing itu sendiri. Dalam proses ini, editor sebenarnya tidak hanya mengolah kalimat agar sesuai EBI (EYD), tapi juga agar naskah secara keseluruhan itu runut, nyambung, dan tidak bertele-tele.  
     Mengenai pemilihan bahasa, dijelaskan bahwa pangsa pasar dari tulisan itu biasanya sudah jelas akan ditujukan kepada siapa. Misalkan, penerbit saya tergetnya adalah profesional muda usia di atas 30, sedang senang-senangnya berkembang. Berarti bahasa kids jaman now (ini sama sekali tidak sesuai kaidah EBI) tidak cocok dipakai.
Bang Darma menyebutkan contoh buku parenting garapannya : persona pembaca saya "Orang tua muda, usia 30-an, memiliki anak usia 0-10 tahun, pendidikan terakhir minimal SMA, aktivitas pekerja kantoran".
artinya pemilihan bahasa harus disesuaikan dengan pangsa pasar yang demikian. Beliau juga menjelaskan bahwa menggunakan bahasa lisan apa adanya pun menjadi tidak cocok untuk diterapkan dalam proses editing.
    Berbicara mengenai hitungan tarif, bang Darma menjelaskan biasanya tarif editor dihitung per halaman, atau bisa jadi borongan. Tergantung editan mayor atau minor. Tarifnya berkisar di angka lima ribu rupiah sampai dengan sepuluh ribu rupiah per halaman. Atau mungkin jika nego nya oke, bisa di angka lima belas ribu rupiah per halaman. 
  Keseriusannya di bidang editing, diakui bang Darma berawal karena dalam komunitasnya beliau sudah dikenal senang membaca dan menulis, serta sempat mengikuti kelas menulis di masjid Salman ITB. Dari situlah awal mula perjalanan beliau menggarap naskah, hingga akhirnya kemudian mendapatkan kesempatan menjadi seorang editor di Surabaya dan pindahlah beliau dari Bandung ke Surabaya.
  Terkait peluang menjadi seorang editor, diutarakannya bahwa semua orang bisa menjadi editor. Asalkan paham dan menguasai EBI, dan tidak harus bergabung dengan penerbit. 
Beliau pun menjelaskan bahwa mentor menulisnya pun seorang editor lepas untuk beberapa penerbit.
    Bang Darma pun menjelaskan tahapan awal yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang editor, bisa dimulai dengan membuat tuilsan yang memiliki "daya jual" dimana di dalam nya terdapat kesesuaian judul dan isi.  Isi runut dan tidak bertele-tele, serta esuai EBI. Kemudian cobalah melamar ke penerbit yang sudah ada. Bisa dimulai dari penerbit indie, dengan mengirimkan contoh tulisan, curriculum vittae maupun portfolio.
    Kemudian asahlah kemampuan editing kita dengan memperbanyak membaca buku berkualitas terbitan penerbit besar, karena editannya jauh lebih bagus dari pada penerbit kecil. Semakin baik dan berkualitas bacaan kita maka referensi kemampuan kita akan semakin baik. Hal ini pun akan mampu mengasah lebih insting berbahasa Kita.
    Terakhir, beliau berpesan jangan lupa *Bahagia*. Nah dalam profesi apapun kata ini menjadi kunci untuk selalu menikmati setiap profesi apapun yang kita kerjakan.






Perkuliahan Kelas Bunda Sayang Kelompok Koordinator Batch #1 








Think and be Creative Parents day #8, Games Level 9



                          بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Hari ini proses kreativititas pun masih berlangsung Aa dan Ade mulai memikirkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat suasana baru dan kesan baru di kamarnya.  Ummi mulai membuat list terkait barang-barang apa saja yang diperlukan untuk mendukung kegiatan merapikan dan membenahi kamarnya anak-anak. Awalnya hanya mengumpulkan barang-barang pendukung. Tidak tau nya muncul ide kreatif dari anak-anak untuk membersihkan terlebih dahulu perkakas yang akan digunakan. Ummi kira Aa hanya akan mengambil dan mengumpulkan, tapi lebih dari itu Aa mengambil sabun pencuci piring dan segera saja perlengkapan itu sudah di basuh dengan air dan sabun. Alhasil perlengkapan bersih, dan baju serta celana anak-anakpun ikut bersih. .ya begitulah proses kréativitas hari ini berlangsung. . .


Aa dan Ade mulai berkreasi dengan membersihkan satu per satu alat-alat nya

Yang diambil: émbér bekas cat, kuas dan tentu sabun cuci piring (yang akhirnya mereka buat balon tiup sendiri. .he he)


 Sambil berbenah sambil bermain busa sabun juga
Pemilihan kuas cat yang akhirnya diletakkan dan dibersihkan oleh Aa.


#tantangan10hari
#level 9
# Day 8
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Rabu, 08 November 2017

Think and be Creative Parents #Day 7, Game level 9



بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Alhamdulillah memasuki hari ke tujuh ini, ummi mulai mulai survey mencari tempat yang jualan cat. Berdasarkan survey beberapa pekan ke belakang dimana sedang mengerjakan proyek pengecatan di kamar utama, harga cat nya lumayan per kaléng dengan merk tertentu kisaran di harga 80.000 -200.000. Akhirnya karena budget di awal tidak sampai di nominal itu, ummi berusaha untuk tetap bisa mencari cat dengan harga terjangkau. Akhirnya terpikirkan juga untuk membeli cat kiloan dan pe er nya adalah mencari tempat cat kiloan di dekat rumah.
Beberapa kali sempat berkeliling dan tidak ketemu, sampai pada akhirnya Alhamdulillah ketemu juga tukang cat kiloan secara tidak sengaja berada persis di depan kantor pos .
Setelah bérés urusan cat, balik lagi ke pengkondisian kamar. Aa akhirnya memutuskan untuk menata sesuai keinginan nya dan muncul lah ide kreatif a sebelum kamar impiannya terwujud. Aa membuat pintu sendiri dari sarung dan jepit jemuran. Alhamdulillah keterbatasan tidak menghambat kreativitas Aa untuk berkarya. Barrokallohu Aa. .

Hasil karya kreatif Aa Ghazy membuat pintu kamar dari sarung dan memanfaatkan beberapa jepitan baju...hehe



#tantangan10hari
#level 9
# Day 7
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Selasa, 07 November 2017

Think dan be Creative Parents, Day #6 Game level 9


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Cerita di hari ke enam ini Aa bikin dulu model pintu-pintuan yang ingin Aa wujudkan di dalam kamarnya.
Keraguan untuk mewujudkan dan melakukan aksi untuk kegiatan merenovasi kecil-kecilan hari ini akhirnya di awali juga, setelah beberapa hari berbelanja ide.
Akhirnya hari ini mengumpulkan berapa barang dan juga beli cat. Yeaaay Alhamdulillah. . .akhirnya dibeli juga cat nya sebagai penyemangat untuk melakukan kegiatan merenovasi kamar anak-anak. Walaupun sebetulnya perjalanan masih panjang,  karena kamar anak-anak mesti harus dibenahi dan dibereskan terlebih dahulu. Alhamdulillah one step closer. Dan sebagai pendelegasian, Aa bertugas untuk merapikan barang-barang yang ada di kamarnya terlebih dahulu.


#tantangan10hari
#level9
# Day 6
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Senin, 06 November 2017

Think and be Creative Parents, Day #5 Game level 9


                      بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Keraguan untuk mewujudkan dan melakukan aksi untuk kegiatan merenovasi kecil-kecilan hari ini akhirnya di awali juga, setelah beberapa hari berbelanja ide.
Akhirnya hari ini mengumpulkan berapa barang dan juga beli cat. Yeaaay Alhamdulillah. . .akhirnya dibeli juga cat nya sebagai penyemangat untuk melakukan kegiatan merenovasi kamar anak-anak. Walaupun sebetulnya perjalanan masih panjang,  karena kamar anak-anak mesti harus dibenahi dan dibereskan terlebih dahulu. Alhamdulillah one step closer. Dan sebagai pendelegasian, Aa bertugas untuk merapikan barang-barang yang ada di kamarnya terlebih dahulu.


#tantangan10hari
#level9
# Day 5
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Minggu, 05 November 2017

pengalaman belajar Kreativitas di kelas IIP


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Pengalaman kami sebagai Orang Tua, Belajar Kreativitas di IIP

by: Fiena dan Dadan I.


Tulisan ini mungkin bukan tulisan terbaik, tapi ini adalah aliran rasa yang mampu mengejawantahkan perasaan campur aduknya kami sebagai orang tua yang ingin bisa mampu hadir secara utuh dalam membersamai anak-anak. Keinginan dari orangtua yang berharap anandanya memiliki ruang Kreativitas secara utuh dari kami orang tuanya.
Pada dasarnya setiap ananda adalah individu yang unik dengan segala pola dan tingkah lakunya, bahkan mereka adalah individu yang paling kreativ dengan segala rasa ingin tahunya.
Perjalanan saya menempa diri di IIP untuk menjadi ibu yang lebih tersadarkan dengan begitu besarnya potensi ananda dimulai justru ketika kegundahan itu muncul,  dapatkah kami menjadi seorang fasilitator yang mampu membersamai ananda dalam setiap rasa ingin tahunya?
Belajar di IIP awalnya saya pikir hanya akan mendapat informasi apa dan bagaimana menjadi seorang ibu yang seutuhnya, namun pada akhirnya saya dan suami menyadari bahwa IIP hanyalah wadah untuk menimba tools nya alatnya tetapi tempat untuk aktualisasinya JUSTRU terletak pada diri kita sendiri, dalam lingkungan masyarakat terkecil yaitu rumah. Sejenak kami sama-sama berpikir, mampukah kita?
Dalam setiap perubahan tentu akan ada keganjalan yang dirasa pada awalnya, pun demikian dengan kami berproses itu bukanlah hal yang terbayang awalnya, bingung memulai dari mana karena kesiapan secara fisik saja tidak cukup. Akhirnya saya dan suami bersepakat harus memiliki ruang dalam kegiatan keseharian kami agar bisa *terbuka* akan tujuan pendidikan anak ini akan jadi seperti apa.
Suami pun mendelegasikan setiap perintilan atau detail nya diserahkan pada saya, dan main ideanya datang dari suami yang walaupun ujung-ujungnya tetap meminta pendapat dari saya selaku ibu.
Awal pernikahan, saya dan suami harus bekerja keras untuk bisa membangun komunikasi. Tantangannya bukan hanya di membangun komunikasi tetapi kami harus menjadi seseorang yang kreatif mencari pola komunikasi kami, hal ini bukan saja dikarenakan jarak yang cukup jauh (Long distance marriage ) namun juga karena karakter dari masing-masing kami yang bertolak belakang. Mengapa tidak? Suami adalah seorang dengan type pendiam, dan saya sebaliknya.
 Saya pada akhirnya akan sering menjadi orang yang berinisiatif berbagi ilmu yang didapat di IIP untuk kembali di share pada suami, pun demikian dengan tema kali ini kréativitas.  Begitu mendapat materi saya share pada suami awalnya hanya untuk mengetahui respon tetapi Alhamdulillah saya justru mendapat ruang untuk berdiskusi dengan suami mengenai hal itu, *AHA* bukankah ini menjadi sebuah peluang bagi saya untuk terus belajar kreatif dalam membangun pola baik komunikasi dan dari segi pemahaman materi?
Sejati nya menjadi kreatif itu adalah bagaimana kita merasakan bahwa proses yang kita sebut belajar ini menjadi sangaat menyenangkan dan justru tidak terasa belajarnya. Naah pola inilah yang kiranya sedang coba diterapkan di keluarga Abdullah. Setiap anggota keluarga berhak untuk menyampaikan ide nya dan berhak untuk di tanggapi serta di perhatikan  setiap ide nya.
Ketika mendapatkan materi ini dalam grup senang rasanya ketika setiap jawaban kita di beri respon oleh teman satu kelas, lega rasanya ketika jawaban dan hasil analisis kita di perhatikan. Prosés menjadi kreatif dan berkembang inilah kiranya yang menjadikan kami orang tua, harus lebih berusaha memunculkan Kreativitas dan membangun suasana untuk bisa lebih menghargai setiap keunikan dari masing-masing anggota keluarga. Termasuk kami keluarga Abdullah.

Begitulah keluarga Abdullah yang terus tumbuh dan berkembang bersama Institut Ibu Profesional, memunculkan ide-ide dan kreativitas yang di inisiasi dari lingkungan kecil rumah kami yang kelak menjadi saksi *perjuangan* kami orang tuanya untuk selalu bisa memfasilitasi anak-anak kami tercinta Ghazy dan  Ghifary. . .penerus dan tabungan ikhtiar kami .

Sumber Bacaan dan Inspirasi:
1. Perkuliaah kelas Bunda Sayang
2. Diskusi Materi Kreativitas kelas Bunda sayang.
3. Learning by doing keluarga Abdullah


#kelas bunda sayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Think and be Creative Parents Day #4, Game Level 9

Bismillahirrahmanirrahim

Memasuki hari ke 4 karena Aa dan Ade punya kegiatan rutin untuk berkunjung kakek neneknya di akhir minggu,  maka kegiatan untuk membenahi kamar otomatis akan terhenti untuk sementara waktu. Namun demikian kami tetap berusaha untuk menjalankan project sesuai dengan tahapannya.  Walaupun memang hal ini munculnya dari film kartun yang anak-anak tonton. Akhirnya memunculkan juga inspirasi bahwa oke Aa dan Ade ingin semacam memunculkan warna atmosfer luar angkasa dalam kamarnya dan saking semangatnya neneknya pun sudah tahu rencana dan keinginan cucunya ini. Bismillah tinggal realisasikan. Semangaat.



#tantangan10hari
#level9
# Day
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Sabtu, 04 November 2017

Think and be Creative Parents, Day #3 Game Level 9

Bismillahirrahmanirrahim

Kemarin Aa, Ade sama ummi mulai ngobrol dan belanja ide. . .mulai dari konsep warna dan gambar apa saja yang akan dijadikan tema. Akhirnya sepakat tentang astronomi. Karena Aa dan Ade ingin jadi Astronot.  Hari ini sebetulnya dapat ide lagi terkait apa dan bagaimana seharusnya kamar Anak-anak nantinya. Melihat keceriaan dan kesenangannya lari ke sana kemari, kamar anak-anak harusnya bisa membuat mereka bebas bergerak. Akhirnya dipilihlah kasur yang bisa di simpan dengan posisi berdiri dan sepertinya ada request khusus terkait pintu kamar. Aa mulai menunjukkan kreasinya dengan membuat  *pintu* kain menggunakan sarung. Akhirnya ummi ambil jepitan jemuran dan menjepitkan pada kardus agar posisi kain bisa tertahan dengan baik.


#tantangan10hari
#level9
# Day 3
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Jumat, 03 November 2017

Think and be Creative Parents, Day #2 Games Level 9

Bismillahirrahmanirrahim

Hari ini jadwalnya belanja ide mulai dari searching tentang konsep yang mau di usung untuk kamar Aa dan Ade. Setelah berdiskusi ke sana kemari akhirnya diputuskan untuk bertemakan antariksa. Hal ini berkaitan dengan cita-cita keduanya yang ingin disampaikan nadi astronot. Aamiin
Akhirnya hari ini di eksekusi dengan membeli cat dinding sesuai kebutuhan warna yang ingin dicapai sesuai tema.


#tantangan10hari
#level9
# Day 2
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Kamis, 02 November 2017

Think and be Creative Parents day 1# Game level 9

Bismillahhirrahmanirrahim


Huooooow. . .setelah liburan semesteran. Gaya ya sekolah di IIP  (Baca Institut Ibu Profesional. red) ada liburan nya juga dooong walaupun ga berasa liburan sih karena banyak agenda dan tugas menumpuk juga (inget jangan cuma teori yang penting aplikasi, penerapannya . .hehehe sedang menyadarkan diri sendiri nih).
Tantangan kali ini bener-bener menantang gimana nggak?  Émang yang kemarin-kemarin ga menantang gitu? Menantang sih tapiiii lebih menantang banget yang sekarang ini, soalnya tantangannya juga menyelesaikan tantangan yang dihadapi sehari-hari sama ibu-ibu yang jelas jadwal 'kerja' nya seharian semalaman lagi (hehehe edisi lagi rada lebay)...
Hmm tantangan kali ini ga dijabarin tentang apa dan bagaimana. Iya serius cuma se simple itu. . .dikasih arahan "selesaikan tantangan keseharian dengan cara yang kreatif " hebat ga tuh?
Kreativ sendiri menurut KBBI adalah sebagai berikut :
kre·a·ti·vi·tas /kréativitas/ n 1 kemampuan untuk mencipta; daya cipta; 2 perihal berkreasi; kekreatifan.
Pada dasarnya ibu-ibu pasti sudah lebih jago deh masalah kreatifitas mah gimana nggak? di dapur aja sudah mesti kreatif bikin menu segambreng dari menu pembuka, menu utama sampaaaaai menu penutup ya nggak? Apalagi urusan kreatif dengan tantangan yang dihadapinya sehari -hari yaitu anak dan keluarga. Tentu anak tidak bisa di handle se simple menu dan resep makanan yang kemungkinan besar kalau gagal bisa di ulang. ..hmmm émang nge baking? ? ?
Kreatif dalam hal menghandle urusan anak mah perlu banget ilmu nya. . .sooo baca tuntas yaa supaya dapat gambaran. . .apa aja sih yang dihadapi para emak-emak jaman sekarang tantangan yang gimana? Check this out..
Seperti pada umumnya ( termasuk saya), biasanya orang akan agak-agak alergi dengan kata-kata masa ga kreatif? Kan setiap orang mah beda tingkat kreativitas nya. . .iya sih memang tapii tidak mustahil untuk dilatih kaaan? Soalnya nih setiap anak terlahir dengan tingkat keingintahuan yang sangaaaat tinggi alias sangat kreatif ya iya lah anak-anak kan punya sudut pandang yang lebih natural dibandingkan orang dewasa yang sudah "terkonsep" tentang suatu hal dari lingkungan nya. Nah berarti kalau ada anak yang kurang kreatif dan imaginatif yang salah siapa? (Hayooo jawab sendiri )hehehe
Ini nih jawaban beberapa ibu-ibu yang waktu ditanya apa sih kendali untuk jadi orang tua kreatif?
Penghambat kreativitas ibu

1. Malas
2. Kurang sabar
3. Suka yang praktis
4. Gak pede, takut salah
5. terbawa pola pikir yg sudah mendarah daging
6.Khawatir terlihat aneh Dan tidak Umum
7.Tidak berani eksekusi
8. Ingin cepet ada hasilnya
9.Terlalu fokus sm rutinitas
10. terlalu perfectionis, hasil akhir harus bagus, akhirnya takut membuat sesuatu, berakhir idak membuat apa-apa..

dan seabreg jawaban lainnya.....

Sebetulnya jawaban nya satu ibu-ibu-ibu bersuga berpikir dengan cara yang berbeda dari pada pemikiran orang pada umumnya iya *think out of the box* dan saya mulai belajar untuk menyelesaikan tantangan keseharian ini dengan memulai project dengan anak-anak yaitu mengecat dan menata kamar utama dengan mengusung semangat *kamar terbaik ku * hal ini tercetus ketika Aa Ghazy mengutarakan niat untuk mempunyai kamar yang di dalamnya bisa menjadi tempat Aa dan Ade memajang mainan hotwheels nya tapi sekarang Aa lebih semangat untuk membuat kamarnya jadi kamar terbaik. Hal ini tentu mendorong ummi untuk jadi kreatif juga merencanakan dan merenungkan apa yang bisa kita lakukan dengan kamar Aa tentunya dengan prinsip emak-emak yang sejalan dengan konsep ekonomi  (prinsip iritologi ..hehehe) dimana dengan modal seminimum mungkin dapat hasil yang maksimal. Bismillah

💡BE CREATIVE💡

#tantangan10hari kelas Bundsay Koordinator
#level9
#Day 1
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative


Selamat menjadi IBU yg KREATIF karena ANAK KITA sudah terlahir KREATIF