Selasa, 29 November 2016

Menjadi Bunda Produktif... Tantangan atau kebutuhan??? NHW#7_Matkul Batch 2

_Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #2, sesi #7_

*REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI*

Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.


*_Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR_* "

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.


Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.


 Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”


*_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_*


Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah

*_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_*


Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.


“ *_Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI_* "


Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.


Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.


Maka

*_Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang_*

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

 Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.


*_Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya_*


Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.


*_Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya_*


Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.


Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.


Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_


Times for NHW


_Nice Homework #7_

*TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF*

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7.  Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.

Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.

Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

🍀 Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :

1⃣masuk ke www.temubakat.com

2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional
jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya

3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.

4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7

🍀 Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran

Kuadran  1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA

Kuadran 2  : Aktivitas yang anda SUKA tetapi  andaTIDAK BISA

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda  BISA

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA





Hasilnya setiap perencanaan bisa diupayakan namun semua tentu tergantung keputusan dari yang maha segalanya Allah SWT.
Bismillahirahmanirrahim

Hasil test ST 30 saya untuk saat ini adalah :



Selasa, 22 November 2016

# NHW_6 Matrikulasi IIP Batch 2 Belajar memanage dari dalam rumah

Bismillahirahmanirrahim

*IBU MANAJER KELUARGA HANDAL*

_Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #6_

*Motivasi Bekerja Ibu*

Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah *_ibu bekerja_* yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu

*_kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita_*

Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.


Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?

🍀Apakah masih *ASAL KERJA*, menggugurkan kewajiban saja?

🍀Apakah didasari sebuah *KOMPETISI* sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?


🍀Apakah karena *PANGGILAN HATI* sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?


Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita
.
🍀Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.


🍀Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses


🍀Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa _MENGELUH_.

*Ibu Manajer Keluarga*

Peran Ibu sejatinya adalah seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita

*_Saya Manager Keluarga_*

kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.

🍀Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.

🍀Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi


🍀Buatlah skala prioritas

🍀Bangun Komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.


*Menangani Kompleksitas Tantangan*

Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :

*_a. PUT FIRST THINGS FIRST_*

Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami. - Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini - aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.


*_b.ONE BITE AT A TIME_*

Apakah itu one bite at a time?
-Lakukan setahap demi setahap -Lakukan sekarang -Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan

*_c. DELEGATING_*

Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.

*Ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda*

_Latih-percayakan-kerjakan-ditingkatkan-latihlagi-percayakan lagi-ditingkatkan lagi begitu seterusnya_

Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah pilihan paling akhir.

*Perkembangan Peran*

Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu? Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumahtanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih

 *_SEKEDAR MENJADI IBU_*

Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:

🍀Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.

 Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “managjer keuangan keluarga.


🍀Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak.Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.

Mari kita cari ilmu tentang manajer gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.


🍀Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang seprofesi antar jemput anak sekolah.

 Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manajer pendidikan anak”.

 Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.


🍀Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dst

 Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupa untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.

 Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi.  Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.

Hanya ada satu kata

*BERUBAH atau KALAH*

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/


_SUMBER BACAAN_:

_Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP,  2015_

_Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #1, 2016_

_Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom's Story: Zainab Yusuf As'ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009_

Saatnya nice homework yang selalu suka dengan caranya 'menyadarkan'' hal-hal yang kadang untuk kita sesuatu yang sepele ternyata sesuatu bangeet...
Bismillahirahmanirrahim

_NICE HOMEWORK #6_

*BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.

Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu

 *_RUTINITAS_*

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

5⃣Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)

7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.


_SELAMAT MENGERJAKAN_

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/


Try to be a good Manager!!

Layaknya seorang Manager dalam sebuah perusahaan, menjadi manajer di dalam ruang hati setiap anggota keluarga supaya berkenan dengan sistem manajemen kita layaknya mengerjakan tugas yang harus tau terlebih dahulu mulai dari mana dan seperti apa memulainya... Maka dari itu Bismillahirahmanirrahim... Saya mencoba menyusun puzzle tahapan menjadi seorang Manager handal di dalam dan diluar rumah :


a. 3 Aktivitas paling penting : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menemani dan mendampingi anak, Memperkaya wawasan.

3 Aktivitas paling tidak penting : Mengobrol tanpa nilai tambah (hanya sekadar formalitas), menonton tv, melamun.

b. Waktu saya jika di kalkulasikan lebih banyak dipakai untuk 3 kegiatan paling tidak penting... (Hikssss, inalillahi)

Saatnya menyusun rencana program harian yang pada waktu sebelum-sebelumnya pernah juga saya buat. Tapi mudah - mudahan dengan cara dan sistematika yang lebih terarah Bismillahirahmanirrahim...
Bisa lebih konsisten untuk pelaksanaannya... Aminnn


--- Jadwal Harian umi GG ---


04.00 - 05.30 : Sholat+ Bersih-bersih rumah

05.31 - 06.00 : Siapkan sarapan + bekal

06.01 - 06.30 : menyiapkan anak-anak

06.31- 06.45 : Persiapan mengantar sekolah

06. 45 - 07.00 : Ke sekolah aa

07.01- 07. 45 : Pendampingan di sekolah

07.46 - 08.15 : Pulang

08.16 - 09.30 : Ke pasar

09.31 - 11.00 : memasak

11. 01- 12.00 : Jemput sekolah

12. 01- 13.00 : Sholat+ Istirahat

13.01 - 15.00: Pengembangan Diri 'Me Time'

15.01- 16.00 : Sholat

16.01- 16.15 : persiapan anak2 ngaji

16.16 - 17.00 : Pendampingan anak2, sosialisasi bersama teman anak2

17.01- 18.00 : Sholat

18.01 - 19.00 : Bimtaq (Bimbingan Iman n Taqwa)

19.01- 19.30 : sholat

19.31- 21.00 : Pendampingan anak2

21.00 - 22.00 :Lanjut kerjaan rumah

22.00 : Istirahat


____ Alhamdulillah ___


Hal yang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk dilakukan adalah konsisten. Konsistensi dalam sebuah rencana sangat diperlukan untuk keberhasilan itu sendiri.
Konsisten, konsentrasi dan Bismillahirahmanirrahim hanya berserah tawakal dan niat yang hanya karena DIA.

Wallohu'alam bish shawab


#Learning How to be a great Manager at your home
# Belajar managemen keluarga
# Institut Ibu Profesional

Jumat, 18 November 2016

NHW#5 Matrikulasi Batch #2, Learning How to Learn

Materi Matrikulasi IIP batch #2 sesi #5

📝BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR📝


Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,

Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.


Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang  yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.


Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran  yang berat itu akan terasa ringan, dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.


Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa.

*_Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan_*


Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah.


Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.

Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.


Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?


Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :

1⃣Belajar hal berbeda      
2⃣ Cara belajar yang berbeda

3⃣Semangat Belajar yang berbeda


🍀 *Belajar Hal Berbeda*

Apa saja yang perlu di pelajari ?

yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:

🍎Menguatkan Iman,
ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya

🍎Menumbuhkan karakter yang baik.

🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya)


*Cara Belajar Berbeda*

Jika dulu  kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.


Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.

Misalnya :

👍Ibu jari : How

👆Jari telunjuk : Where

✋Jari tengah : What

✋Jari manis : When

✋Jari kelingking : Who

👐Kedua telapak tangan di buka : Why

👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.


Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya


Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dg aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.


Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik

_Apa itu berpikir skeptik ?_

Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.


*Semangat Belajar Yang berbeda*

Semangat belajar  yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :


🍀Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.

🍀Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.


Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).


Yang harus dipahami,

*_Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita_*


Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?


• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan

*_Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah_*


Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.


Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.



🚫 *_Sebaliknya jangan meratakan lembah_*

yaitu dengan menutupi kekurangannya,

Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).


Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.


Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.


Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.



Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?


Caranya adalah :

1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati

2⃣Mengetahui tujuannya, cita-citanya

3⃣Mengetahui passionnya


Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.


  *_Good is not enough anymore we have to be different_*


Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).


Peran kita sebagai orang tua :

👨‍👩‍👧‍👧Sebaga pemandu : usia 0-8 tahun.

👨‍👩‍👧‍👧Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.

kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya

👨‍👩‍👧‍👧sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.



Cara mengetahui passion anak adalah :

1⃣ _Observation_ ( pengamatan)

2⃣ _engage_(terlibat)

3⃣ _watch and listen_ ( lihat dan dengarkan suara anak)


Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.

Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.


Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.



Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :


1⃣Melatih anak untuk belajar bertanya,

Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.

2⃣Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya

3⃣Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari

4⃣Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.

Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita,

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan :

_Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014_

_Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009_

Beranjak pada Nice Homework sebagai aplikasi penjabaran di atas.

_NICE HOMEWORK #5_
_MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL  BATCH #2_

📝 *BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR*📝 (Learning  How to Learn)

Setelah malam ini kita mempelajari  tentang “Learning How to Learn”  maka kali ini kita akan praktek membuat *Design Pembelajaran* ala kita.

Saya tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5.

Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran.

Bukan hasil  sempurna yg kami harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.

Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini.

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/


Pada dasarnya materi mengenai Design Pembelajaran adalah materi yang baik secara sadar maupun tidak kita sadari adalah materi yang aplikasinya sering kita lakukan baik disadari ataupun tidak kita sudah melakukannya walaupun tidak  secara sistematis. Karena proses dalam memahami sesuatu pastinya memiliki tahapan yang sangat unik dan berbeda bagi setiap individu. Pun demikian proses belajar setiap bunda akan berbeda satu dengan lainnya.
Pada masa kecil saya adalah orang yang menyukai sesuatu hal yang baru pun demikian saat ini, hal baru dan unik memberikan saya tantangan untuk bisa mempelajari dan mendapatkan value nya. Saya orang yang senang berpidato yang pada dasarnya saya senang mengutarakan pendapat saya dan targetnya adalah ingin sekali memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang muncul, dimulai dari pola berpikir sampai dengan mencetuskan kemungkinan - kemungkinan solusi yang bisa diambil dari suatu masalah.
Pada dasarnya dalam setiap materi yang saya pelajari terkadang tidak semua saya bisa hafal satu persatu sehingga saya butuh meringkas nya dengan menuliskan point penting yang mampu menstimulus saya untuk mengingat kan hal inti apa yang bisa di dapatkan dari materi yang sedang saya pelajari.
Pada saat mencari dan menggali materi, Alhamdulillah saya mendapatkan akses bertemu dengan sumber informasi langsung, namun perlu di garis bawahi proses ini pun bisa dilakukan dengan Niat dan usaha karena tentunya kegigihan dan proses untuk mendapatkan informasi inilah yang menentukan pada akhirnya bisa tidaknya saya mendapatkan informasi yang saya butuhkan.
Dalam kegiatan mencari informasi tentang materi tersebut untuk mengumpulkan dan mengolah informasi saya lebih suka belajar dalam kelompok, walaupun untuk proses mencerna dan menganalisa informasi tersebut saya lebih membutuhkan ketenangan setelahnya.
Dalam mempelajari materi dan informasi terkait materi tersebut bisa dikatakan saya membutuhkan waktu belajar yang singkat untuk materi-materi yang memang saya merasakan keingin tahuan dan ketertarikan yang luar biasa. Namun saya membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk hal yang belum saya kuasai dasarnya sama sekali.
Kebiasaan belajar saya adalah menyusun sesuai kebutuhan dan ketertarikan saya terhadap suatu hal, misalnya saja mengenai memasak saya akan mencari tahu terlebih dahulu mengenai type masakannya kemudian bahan dan kemungkinan saya bisa tidaknya untuk menduplikasi masakan tersebut hanya berdasarkan resep yang saya peroleh.
Untuk mendapatkan feedback dari apa yang saya telaah biasanya saya melakukan diskusi dengan sistem wawancara sehingga saya bisa mengamati gesture ataupun pendapat dari orang yang saya rasa kompeten dalam memberikan informasi yang valid terhadap materi yang sedang saya pelajari.

Di masa ini, saya merasa tertarik untuk belajar menjadi pembicara yang baik, tentunya saya mulai dalam keluarga. Karena saya mengamati keberhasilan dalam sebuah keluarga membangun visi dan misinya adalah suatu goal dari proses berkomunikasi dengan cara bicara yang baik. Pun demikian dengan cara komunikasi anak dan orang tuanya akan memunculkan kedekatan yang tidak bisa dicapai apabila tidak baik dalam berbicara.
Dalam mempersiapkan diri untuk mempelajari hal ini saya menargetkan ingin belajar hal ini dalam waktu 5 tahun, namun hal yang bisa menjadi distraction atau pengalihan perhatian adalah dengan misi hidup saya yang belum selesai dengan ingin menjadi seorang dosen namun Bismillahirahmanirrahim sedikit-sedikit saya pun mulai berdamai dan menerima keadaan diri saya sekarang serta senantiasa berusaha untuk terus bersyukur.
Saya terus belajar mengontrol diri dengan memilah dan memperhatikan kelayakan saya dalam menggunakan bahasa setiap kali berinteraksi dengan suami maupun anak-anak, namun saya tidak bisa mengontrol reaksi yang didapat dari lawan saya bicara.
Meraih sukses dalam proses komunikasi ini bisa memberi pengaruh besar dalam keluarga saya karena dengan dibicarakan secara baik dan terarah semua kondisi bisa sedikit-sedikit dipahami untuk kemudian diperoleh solusi yang menyenangkan bagi semua pihak dalam keluarga kecil saya.
Dalam hal sederhana berupa komunikasi kata-kata adalah senjata yang memiliki dua wajah.. Sehingga proses inilah yang memberikan saya ketertarikan untuk bisa mempelajari lebih lagi dari sekedar komunikasi keluarga pada umumnya. Sehingga saya merasa butuh dah ingin menerapkan dalam keluarga saya. Karena kata-kata bisa menjadi kekuatan jika selalu diisi dengan kebaikan pun sebaliknya menjadi bumerang bagi kita bila tidak dapat menggunakannya secara bijak.

Wallohu'alam bish shawab

#Learning How to Learn
# Belajar dari proses hasil adalah Hadiah #Institute Ibu Profesional
# Belajar dengan Hati


Kamis, 10 November 2016

Proses Mendidik dengan kekuatan Fitrah_NHW#4_Matrikulasi #2_IIP

Bismillahirahmanirrahim....
📚NICE HOME WORK #4

🍀MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH 🍀

Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?

Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

c. Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh :
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Contoh :  Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan  tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai  10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang  di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak.  Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone  yang ditetapkan oleh ibu tersebut  adalah sbb  :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

g. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Sang Ibu di contoh di atas adalah perjalanan sejarah hidup Saya,  sehingga menghadirkan kurikulum Institut Ibu Profesional, yang program awal matrikulasinya sedang kita jalankan bersama saat ini.

Sekarang buatlah sejarah anda sendiri.

Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda.

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni Wulandani/


Review... review.. review... review.. Time
Saatnya untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang fitrah diri dan fitrah anak-anak. Sepertinya ini tugas yang cukup berat.. Tapii yang bikin berat itu ya memulainya, kalau sudah dijalani sih insyaAlloh_let it flow_ aja deh.
Nice Homework kali ini berkaitan dengan mengkaji ulang apa yang sudah dikerjakan di NHW 1-3:

a. Heemmh setelah cek dan ricek, sepertinya saya harus berganti haluan untuk bisa jadi ibu yang profesional supaya bisa memanage rumah lebih baik lagi, karena sudah bertekad jadi ibu yang profesional nampaknya selain publik Speaking yang goal di luar, Inside nya harus saya benahi dulu sehingga saya sedikit memutar arah untuk bisa belajar tentang *Manajemen Rumah Tangga* terlebih dahulu.

b. Sepertinya yang ini masih jadi PR soalnya, ngerjain to do list masih menclak-menclok so time managementnya mesti banget-banget dibenahi.

c. Sebagai seorang ibu tentunya banyak inovasi yang perlu dilakukan secara kreatif, dalam hal ini saya sedang selalu berusaha meningkatkan dan memberikan inovasi dalam hal mengatur dan menjadi ibu rumah tangga yang senang dan menyenangkan menjalani peran ini. Saya selalu senang dan berbinar-binar jika anak-anak saya mampu bercerita dengan seru kegiatannya ataupun harapannya ketika berbicara dengan saya.
Misi Hidup: Bermanfaat bagi orang lain, dan menginspirasi orang lain dari bidang publik Speaking dimulai dari dalam rumah.
Bidang : Publik Speaking at Hone
Peran : Inspirator

d. Ilmu penunjang untuk bisa menguasai publik Speaking at Home :
1. Ilmu dasar-dasar publik Speaking
Adalah ilmu pengetahuan mengenai publik Speaking secara umum dan hal-hal dasar yang harus dipenuhi agar seseorang bisa menjadi publik Speaking yang handal.
2. Ilmu psikologi dasar mengenai anak, dan orang tua
dalam sebuah rumah tangga yang ideal terdiri dari orang tua dan anak sehingga karakteristik dasar kemampuan komunikasi anggota di dalam rumah itu harus bisa dipahami.
3. Teknik dan konten publik Speaking dalam rumah tangga
Teknik komunikasi dan persoalan rumah tangga pada umumnya harus bisa ditelusuri dari ilmu ini.
4. Ilmu tentang rumah tangga ideal, beserta kondisi yang memungkinkan terjadi (semisal LDR, single parents dan yang lainnya).
ilmu ini bisa memperjelas dimana letak berhasil dan ketidakberhasilannya sebuah proses komunikasi yang akhirnya bisa menjadi sebuah produk publik Speaking yang berhasil di dalam rumah
5. Ilmu mengenai menjadi motivator dalam kehidupan rumah tangga

e. Milestone : di usia saya yang sudah menginjak angka 31 tahun walaupun baru dan akan memulai perjalanan menjadi produktif dan sukses berpublik Speaking dimulai dalam rumah maka saya tetapkan Milestone sebagai berikut:

KM 0 - KM1 (Tahun ke- 1)= Menguasai ilmu - ilmu dasar tentang publik Speaking
KM 1 - KM 2 (Tahun ke-2)= Menguasai ilmu psikologi dasar orang dewasa dan anak-anak
KM 2 - KM 3 (Tahun ke-3) = Menguasai Teknik dan konten publik Speaking dalam rumah tangga
KM 3 - KM 4 (Tahun ke - 4) =Menguasai ilmu mengenai rumah tangga ideal beserta permasalahan pada umumnya.
KM 4 - KM 5 (Tahun ke-5) = Menguasai ilmu tentang menjadi seorang Motivator handal

f. Revisi Done...!
g. Bismillahirahmanirrahim Just Do it!

/FRA_Matkul #2

#NHW_4/ Matrikulasi Batch #2
#Diraih dengan proses
#Institute Ibu Profesional

Jumat, 04 November 2016

Membangun Peradaban dari dalam rumah, belajar terus dengan hati..

NICE HOMEWORK #3

📚MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 📚

Bismillahirahmanirrahim enk... ink enk.. , setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

Seperti biasanya kalau cuma ucapan, tulisan tersirat aja sih gampang... Eemmh yaaang lebih-lebih bikin dag dig dug seer dan berpeluh-peluh keringat sih prakteknya... Naaah saat nya untuk praktek dari banyaaaak materi yang sudah di dapet di matrikulasi IIP Batch #2 Nih... Bismillah
😘😘😘

👨‍👩‍👦‍👦Nikah

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.


Heemmh awalnya mikir-mikir niih gimana cara yang tepat untuk bikin surat cinta soalnya suami kan orangnya pendiam... Alhasil tanggal 04 Nopember 2016 ini.. DIKIRIM deh tuh surat cinta via WA... tadinya sih tenang-tenang aja, palingan nanti dibacanya... Eeeh ga taunya Allah SWT emang baik bangeet... Doi lg Online juga... Dag dig dug deh dapet balasannya...
Ini dia nih penggalan balasan surat cintanya dari suami :

" Alhamdulillah... bhagia terharu n smakin cintaaaa..."
_ Alhamdulillah ayaaaangquuu... Alloh sudah mempertemukan diriku dengan seorang akhwat yang aku cintai sayangi.. Akhwat itu adalah dirimu wahai istriquuu... Istri yg sdh melahirkan anak2 Qurrota 'ayun, anak2 yg sholeh yg akan mjd penbela islam n kaum muslimin... Jadikanlah ya Alloh keluarga kami keluarga yg sakinah mawaddah warahmah sholeh dan sholehah. Amin... I love u bacause of Alloh... Ini adalah jalan Alloh utk kita utk menggapai syurga dan keridhoanNya.. Ya Alloh jadikan keluarga kami mjd sibghoh utk sodara2 kami dengan sibghoh Mu Ya Alloh.. Sibghoh=Mewarnai. Miss u Love u cause of Alloh...😘😍♥_
Coba gimana ga... Klepek-klepek jadi istri... Hehe... Ga boleh ngiri yaa.. Bismillahirahmanirrahim Mudah2n bisa jd *reminder* buat kami berdua.. Amin



b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

*Aa Ghazy* : Aa ghazy punya sifat yang sedikit bossy, walaupun pada situasi tertentu aa lebih bisa legowo n toleran sama adik kecilnya. Namun demikian, aa punya jiwa kepemimpinan yang ga semua anak punya. Sikapnya untuk menentukan sesuatu bisa diandalkan banget terutama di saat-saat yang beberapa waktu lalu kami terkena musibah. Alhamdulillah insting memimpinnya muncul dan bisa kasih solusi.
Walaupun demikian aa ghazy tetap punya kekurangan : dibalik jiwa kepemimpinan nya terkadang egois nya Aa tetep muncul jadi sikap ingin menang sendirinya masih dominan

*Ade Dzakir* =ade dzakir cenderung lebih penurut terutama dalam hal yang sifatnya berkaitan dengan banyak orang, ade lebih bisa diajak negosiasi dan diberi substitusi yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Ade ini personal yang lebih tinggi memiliki empati dan kepekaan terhadap lingkungannya cukup tinggi.
Sekali lagi setiap kelebihan ada kekurangan: ade terkadang sudah bilang 'gak bisa' duluan sebelum mencoba melakukan.


c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
Potensi diri dalam keluarga : saya punya potensi untuk bisa tetap tegar di hadapan orang lain. Walaupun terkadang sampai berdarah-darah nahan perasaan yang sebenernya. Naaah.. Dilihat dari kondisi rumah tangga yang LDR.. Mungkin ini jadi potensi andalan yang diperlukan supaya anak-anak juga tetap tegar dengan kondisi ini.
Ada lagi kemampuan berbicara (minat dengan publik speaking) juga bisa jadi modal awal berinteraksi lebih cepat dalam hal beradaptasi dengan lingkungan sekitar sekalipun sedang sendiri. Wallohu'alam bish shawab

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Lingkungan keluarga tempat kami tinggal saat ini sepertinya masih kurang gotong royong dan rasa saling nya, mengingat kondisi di lingkungan tempat kami tinggal heterogen dari segi profesi sehingga kesenjangan nya terkadang sangat jelas terlihat. Itulah mungkin misi yang Allah SWT titipkan pada keluarga kami dengan membuktikan bahwa kondisi keluarga kami tetap kompak, bisa saling bergotong royong walaupun terbatas jarak dan waktu, namun masih bisa tetep saling... InsyaAlloh Wallohu'alam bish shawab

#Martikulasi IIP Batch 2
#Learning inside out
#From zero to Hero
#NHW3