Jumat, 23 Desember 2016

Bersama dalam komunitas Membangun Peradaban dari dalam rumah



 _MATERI MATRIKULASI IBU PROFESIONAL BATCH #2  SESI #10_

*MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN*

_It takes a Village to raise a CHILD_

_Perlu orang sekampung untuk membesarkan anak_
 demikian pepatah dari bangsa Afrika.


Dulu, pendidikan dimaknai, dipahami dan dijalankan oleh para keluarga dan komunitas secara berjamaah. Pendidikan adalah sebuah keniscayaan untuk membentuk komunitas yang lebih baik, demikian juga sebaliknya, komunitas memerlukan pendidikan untuk mengangkat derajat posisi peran personal dan komunal yang lebih baik di muka bumi ini serta memuliakan kearifan dan akhlak yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.


Pendidikan bukan lahir karena adanya komunitas atau masyarakat, justru pendidikanlah yang melahirkan komunitas dan peradaban.


Pendidikan adalah tanggung jawab keluarga dan komunitas, karena keluarga dan komunitaslah yang paling paham peran yang paling bermanfaat untuk dirinya, yang paling tahu sisi kekuatan dan kelemahan dirinya.


Maka sudah saatnya kita mengembalikan keluarga dan komunitas yang kita bangun sebagai sentra pendidikan peradaban. Karena sesungguhnya peradaban adalah milik keluarga dan komunitas, karena di dalamnya akan muncul karya peradaban dan generasi peradaban yaitu anak-anak kita.


*TAHAPAN MEMBANGUN PERADABAN DALAM KOMUNITAS*

Membangun peradaban di komunitas bisa dijalankan seiring dengan membangun peradaban pada diri kita sendiri dan membangun peradaban di keluarga. Mari kita lihat bersama:

a. Setiap manusia memiliki *MISI INDIVIDUAL*

Setiap manusia dilahirkan dengan karakteristik yang unik, maka tugas dan peran yang akan dijalaninya di muka bumi ini juga pasti unik.

b. Setiap keluarga memiliki *MISI KELUARGA*

Misi keluarga bisa jadi misi bersama yang menjadi kekhasan setiap keluarga. Misi keluarga ini bisa jadi kombinasi dari sifat keunikan ayah, ibu dan anak. Atau bisa juga karena ada dominasi sifat yang mewarnai kekhasan keluarga. Di titik ini kita paham, apa rahasia besar Allah mempertemukan kita  ( suami dan anak-anak) dalam satu keluarga.


c. Setiap komunitas memiliki *MISI PERADABAN*

_Burung yang berbulu sama pasti akan saling bertemu_

 Inilah mungkin yang menyebabkan kita bisa berkumpul di komunitas Ibu Profesional, belum pernah saling ketemu muka, tapi rasanya sudah satu chemistry, karena sebenarnya kita sedang membawa misi peradaban yang sama. Yaitu membangun Rahmat bagi semesta alam lewat dunia pendidikan anak dan keluarga.

*VALUES KOMUNITAS*

Values komunitas adalah *BERBAGI dan MELAYANI_*
bukan MENUNTUT,

 maka :
a. Mulailah dari diri kita,
b. Berbagi apa yang kita miliki
c. Satu alasan kuat karena anda ingin melayani komunitas, bukan untuk mencari popularitas, atau bahkan untuk memenuhi kepentingan diri sendiri.

*TAAT ASAS*

Kemudian tahap berikutnya adalah pahami, komunitas Ibu Profesional ini hadir dan berkembang di Indonesia. Dimana asas kebangsaan yang dianut di Indonesia adalah asas BHINNEKA TUNGGAL IKA. Sebagai warga negara yang baik kita perlu TAAT ASAS. Maka pahamilah bahwa kita ini adalah *BERAGAM*

Perbedaan itu akan menjadi rahmat, maka berjalanlah secara

_HARMONI dalam KEBERAGAMAN_

*GERAK dan KEBERMANFAATAN*

Jangan khawatr dengan jumlah, karena banyak dan sedikit itu tidak penting, yang penting adalah *_GERAK ANDA_*dan *_ASAS KEBERMANFAATAN_* kita bagi sesama.
Pakailah prinsip sebagai berikut :

_Andaikata ada 1000 ibu yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga maka salah satunya adalah_ *SAYA*

_Andaikata ada 100 ibu yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga maka salah satunya_ *pasti SAYA*


_Andaikata hanya ada 1 ibu saja yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga_  maka *ITULAH SAYA*


Rumah adalah miniatur peradaban, bila potensi fitrah-fitrah baik bisa ditumbuhsuburkan, dimuliakan dari dalam rumah-rumah kita, maka secara kolektif akan menjadi baik dan mulialah peradaban.

Selamat membangun komunitas, membangun peradaban,


Selamat bergabung di komunitas Ibu Profesional.


dan bersiaplah menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga

Salam,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

_Sumber Bacaan_ :

_Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Radja Grafindo, 2000_

_Harry Santoso dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2015_

_Ibu Profesional, Membangun Komunitas, Materi Perkuliahan IIP, 2015_ Link Video IIP, Membangun Komunitas, Membangun Peradaban

https://www.youtube.com/watch?v=mSz18xTNtGA&t=111s


πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€


_Nice Homework #10_
_Program Matrikulasi IIP batch #2_

*MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN*

Apa kabar bunda semuanya? Semoga masih semangat belajar di sela-sela aktivitas liburan bersama anak-anak.

Kali ini kita akan melihat diri kita sebagai seorang yg sudah menjalankan peran di komunitas.

Lihat posisi anda saat ini, kemudian amati peran peradaban apa yg sedang dititipkan Allah di pundak teman-teman semuanya.

Maka buatlah essay pendek, dengan judul posisi anda saat ini.

Contoh :
KOORDINATOR KOTA

a. Bagaimana kondisi masyarakat/member yg saya pimpin saat ini?
b.Tantangan-tantangan apa saja yang saya hadapi?
c.Apakah bakat yg sudah Allah berikan untuk saya, shg mendapatkan amanah ini?
d. Bagaimana saya menggunakan bakat tersebut untuk kebermanfaatan komunitas?
e. Tahun depan, perubahan apa saja yang akan saya lakukan untuk komunitas/Rumah Belajar/ di kota kami?

Pertanyaan-pertanyaan itu hanya contoh, bisa anda modifikasi sendiri sesuai aliran hati yang teman-teman rasakan.

"Allah tidak akan membebani kaumnya, melebihi kemampuannya"

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni/

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Bismillahirahmanirrahim......
Untuk membuat essay mengenai komunitas saat ini, sepertinya karena saya pun masih menjadi anggota yang bisa dibilang cukup junior saya masih merasa-raba mengenai situasi dan kondisi komunitas saat ini.
Amanah saya saat ini adalah untuk menjadi admin Group WA IIP Bandung Utara I dan Bandung Utara II.
Flash back sedikit mengenai perjalanan terbentuknya Group BanUT (bandung Utara) adalah merupakan pemekaran dari Group sebelumnya, dulu ketika saya mulai bergabung dalam komunitas ini saya tergabung dalam kelompok kecil yang maksimal terdiri dari 100orang saja, namun setelah dilakukan pemekaran Group ini menjadi gendut dalam segi jumlah dikarenakan pembagian ini berdasarkan pada wilayah yang dibatasi oleh rel kereta api dan penentuan posisi di atas atau di bawah rel.
Saat ini jumlah anggota d Group komunitas IIP Bandung Utara berkisar 200an ke atas. Suka duka sebelum pemekaran adalah kedekatan antar anggota sangat terasa, dikarenakan kita bisa Sharing dan mengenal dalam skala kecil dan lebih dekat. Namun dalam jumlah yang banyak saat ini agak sulit dilakukan terkecuali sebelumnya antar anggota pernah bertemu atau dipertemukan dalam suatu event.
Berbicara mengenai kondisi masyarakat Member saat ini menurut saya, seperti biasanya dalam suatu komunitas pasti ada yang menjadi Member tergolong sangat aktif, agak aktif, sedang dan hanya silent reader. Demikian hal nya juga dalam komunitas ini, setiap orang mengambil perannya masing-masing. 😊
Berdasarkan hal tersebut saya mengadakan survei kecil-kecilan dalam Group yang ingin menggali sebetulnya bagaimana kah 'perasaan'' masyarakat Member saat ini dengan mengajukan beberapa poin pertanyaan sebagai berikut :
1. Menurut teteh2, apa sih makna bergabung di IIP saat ini?
2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian?
3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini
daaan hasilnya dari ratusan Member hanya ada 3 Orang yang merespon.. Heemmh ada apakah gerangan???
Berikut hasil korespondensi yang saya dapatkan..
a. Nia kurniawati

1. Menurut teteh2 n bunda2 , apa sih makna bergabung di IIP saat ini?

✅IIP adalah sebuah komunitas yang gue banget😁. Saya adalah pembelajar dan IIp penuh dengan para bunda yang semangat belajar. So, I'm in the right placeπŸ‘πŸ»

2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian?
✅ sesuai banget yaa, andaikan IIP ada ketika dulu sebelum punya anak mungkin akan mengurangi beban stress karena kefakiran ilmu saya dulu yaa.
Ilmu yang dipelajari di IIP sangat dibutuhkan para ibu dan calon ibu.

3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini?
✅IIP akan menjadi wadah bagi membernya untuk belajar, berbagi, bersinergi dan bersilaturahim.😁

b. #ralat

Rizki Amelia pertiwi- iip banut 2

1. Menurut teteh2 n bunda2 , apa sih makna bergabung di IIP saat ini?

bagi saya, iip merupakan tempat saya belajar untuk terus "memperbaiki diri". Sosok bu septi yg inspiratif,  Ilmu2 yang terus mengalir serta kawan2 seperjuangan yg selalu menginspirasi seolah menjadi "bahan bakar" semangat saya. Iip membantu saya memaknai peran saya sebagai istri dan ibu. Iip juga membantu saya menemukan misi spesifik hidup saya. Dan hingga saat ini saya masih berproses untuk membaca kehendakNya menghadirkan saya di muka bumi ini.

2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian?

Sangat sesuai. Jujur, beberapa tahun yg lalu.. sebelum bertemu dengan iip saya selalu mencari dan mencari komunitas yg bisa menguatkan dan menginspirasi saya untuk bisa istiqamah menjalani peran saya. Karena ilmu menjadi ibu tidak kita dapatkan di sekolah. ilmu ini hanya ala kadarnya saja dan saya merasa ada yg salah dengan hal ini. Karena saya ingin anak2 saya bisa menjadi generasi yg lbh baik.. dan untuk mewujudkan itu semua .. saya harus terus belajar memperbaiki diri.

3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini?

Harapannya.. lbh banyak lagi para ibu yg mengenal dan belajar di iip. iip menjadi komunitas yg menginspirasi lebih banyak ibu2 hingga pelosok indonesia. Karena pendidikan generasi kita ada di tangan seorang ibu.

c. Vica Asrianti

1. Menurut teteh2 n bunda2 , apa sih makna bergabung di IIP saat ini? Banyak banget sih membuka wawasan baru. Soalnya baru banget nikah jadi disini bisa belajar banyak hal. Selain itu juga bisa termotivasi dengan baca mm.
2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian? Alhamdulillah sejauh ini udah sesuai kebutuhan. Tapi mungkin karna waktu kemarin awal awal sibuk kuliah jadi saya nggak bisa join full di grup.
3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini? Semoga semakin lebih baik sih. Dan semoga kapan kapan ada kelas kelas wa yg mendatangkan pembicara (udah ada belum ya)  tapi sejujurnya udah cukup sih kalau menurut saya mah. Nuhun teh

Berdada dari hasil korespondensi itu, ternyata setelah ditelaah mungkin karena vakum nya Group dari beberapa kegiatan rutin menyebabkan kebanyakan anggota menjadi silent reader.
Tantangan mengawal group ini sendiri adalah karena Member yang cukup banyak menjadikannya kita harus bisa menangkap kebutuhan para Member secara umum terkait dengan materi yang akan di diskusikan, kemudian kedekatan antar Member yang sejatinya perlu dibentuk agar bisa aktif dalam Group.
Menurut saya bakat yang sudah Allah SWT berikan kepada saya lagi-lagi karena saya senang berbicara yang dalam hal ini dituangkan dalam bentuk tulisan, memacu saya untuk terus bisa mengajak dan mengungkapkan kebutuhan dari Member masyarakat komunitas untuk terus mengungkapkan dan meningkatkan kebermanfaatan masing-masing individu dalam Group dengan cara Sharing dan Diskusi.
Untuk kedepannya, berdasarkan kebutuhan masyarakat Member semoga Group ini bisa kembali menjalankan agenda kegiatan sesuai tema dan kebutuhan Member dalam hal membangun peradaban dari dalam rumah masing-masing. Aamiin
😘😘😘😘😘😘😘😘😘

#Gerakan membangun peradaban dari dalam rumah
#Bergerak bersama dalam komunitas
#IIP Bandung Utara I dan II


Kamis, 15 Desember 2016

Ibu, Agen Perubahan dalam Keluarga. Matrikulasi Batch #2 NHW9

_Matrikulasi IIP batch #2 sesi #9_

*BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN*

Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.

Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.

Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena

*“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”*

Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.

Darimanakah mulainya?

Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi

 *“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”*

Kita harus paham *JALAN HIDUP* kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai *CARA MENUJU SUKSES*.

Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi *CHANGEMAKER FAMILY*.

Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.

Maka gunakan pola _kaizen_( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.


Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal  kecil yang kita bisa.


*START FROM THE EMPHATY*

Inilah kuncinya.

 _Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga_.

Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.

_Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION  , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat_


KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.

Inilah indikator bunda shalehah, yaitu _bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya_.


Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.

Salam


 /Tim Matrikulasi IIP/

Sumber Bacaan :

_Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012_

_Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty,  2010_

_Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari,  2016_


🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞
*Matrikulasi IIP batch #2
Nice HomeWork #9*

*BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN*


Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.

Rumus yang kita pakai :

*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.

Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.

Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.

Mulailah dari yg sederhana,  lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.

Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.

Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:
 Selamat menjadi agen perubahan

Karena

_Everyone is a Changemaker_

( Setiap orang adalah agen perubahan)

Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.

Salam,

/Tim Fasilitator IIP/

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾


NHW kali ini adalah tentang menjadi agen perubahan yang lingkup nya lebih luas dari keluarga, yaitu lingkungan masyarakat. Namun, tentu dengan berdasar pada aktivitas keluarga. Saat ini ananda tercinta sedang dalam proses menikmati memahami suatu bacaan maka untuk tugas kali ini hasilnya bisa dirumuskan sebagai berikut:

Minat, Hobi, Ketertarikan : Mangajar
Kemampuan Soft, Hard :Berbicara, Membuat media pembelajaran yang menarik
Isu Sosial : - Kemampuan membaca yang minim, kemampuan memahami (Literasi) yang rendah
masyarakat : Anak usia sekolah, Dewasa, lansia
idea Sosial : Gerakan literasi : one day one sentence with meaning

Semoga ini menjadi awal dari sebuah perubahan

*tidak ada yang abadi kecuali sebuah perubahan itu sendiri*

# Change our life start from a home
# Mother's  as a Changemaker
#Institute Ibu Profesional
#NHW 9


Kamis, 08 Desember 2016

Berani memilih melakukan perbaikan_NHW 8

_Matrikulasi Ibu Profesional batch #2 sesi #8_

*MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS*

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.


*_Be Professional, Rejeki will Follow_*


Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya  akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa  rejeki  setiap orang  itu sudah  pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh  tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.


*_Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang_*



Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).


Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang,   karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.


Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar

b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.

c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi

d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.


Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :

a. Kita ingin menjadi apa (be)

b. Kita ingin melakukan apa (do)

c. kita ingin memiliki apa (have)


Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :

a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)

c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)


Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.


Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.


Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami  akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/



_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2016_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulsi IIP/

πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€



Nice Homework time....
Setelah merenung tentang apa yang di suka, bisa n mauuu bangeeut jadi expert saat nya mengerjakan NHW #8 kali ini... Dah ke delapan aja yaa... Beneran matrikulasi ini sesuatu bangeet. Diantara banyaknya tumpukan tugas rumah yang tak henti-henti sambil senyum-senyum liatnya juga..
Bismillahirahmanirrahim #NHW 8

a. Pengajar

b. 1. Ingin menjadi dosen
2. Menjadi dosen yang pandai dalam hal berinteraksi dengan lingkungan dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain
3. Ingin memiliki sekolah gratis yang bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain.

C. 1. Memiliki keluarga yang bisa menjadi inspirasi dari Segi A home team, Keluarga yang memberikan banyak edukasi bagi orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar
2. Memiliki tempat yang digunakan sebagai pusat penyebaran manfaat bagi lingkungan sekitar dan keluarga (Menjadi tenaga pendidik profesional).
3. Mengabdi dalam keluarga menjadi pendidik yang sesungguhnya dan sungguh-sungguh dalam mengajar ananda tercinta. Bisa umroh + Haji plus bareng keluarga.

Berubah atau kalah lagi-lagi mudah kita pilih namun dalam setiap kesungguhan harus ada keberanian yaitu berani memilih.

Dalam suatu ibadah harus ada keikhlasan

#Martikulasi Batch #2
# NHW_8
# Berani untuk berubah