Jumat, 23 Desember 2016

Bersama dalam komunitas Membangun Peradaban dari dalam rumah



 _MATERI MATRIKULASI IBU PROFESIONAL BATCH #2  SESI #10_

*MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN*

_It takes a Village to raise a CHILD_

_Perlu orang sekampung untuk membesarkan anak_
 demikian pepatah dari bangsa Afrika.


Dulu, pendidikan dimaknai, dipahami dan dijalankan oleh para keluarga dan komunitas secara berjamaah. Pendidikan adalah sebuah keniscayaan untuk membentuk komunitas yang lebih baik, demikian juga sebaliknya, komunitas memerlukan pendidikan untuk mengangkat derajat posisi peran personal dan komunal yang lebih baik di muka bumi ini serta memuliakan kearifan dan akhlak yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.


Pendidikan bukan lahir karena adanya komunitas atau masyarakat, justru pendidikanlah yang melahirkan komunitas dan peradaban.


Pendidikan adalah tanggung jawab keluarga dan komunitas, karena keluarga dan komunitaslah yang paling paham peran yang paling bermanfaat untuk dirinya, yang paling tahu sisi kekuatan dan kelemahan dirinya.


Maka sudah saatnya kita mengembalikan keluarga dan komunitas yang kita bangun sebagai sentra pendidikan peradaban. Karena sesungguhnya peradaban adalah milik keluarga dan komunitas, karena di dalamnya akan muncul karya peradaban dan generasi peradaban yaitu anak-anak kita.


*TAHAPAN MEMBANGUN PERADABAN DALAM KOMUNITAS*

Membangun peradaban di komunitas bisa dijalankan seiring dengan membangun peradaban pada diri kita sendiri dan membangun peradaban di keluarga. Mari kita lihat bersama:

a. Setiap manusia memiliki *MISI INDIVIDUAL*

Setiap manusia dilahirkan dengan karakteristik yang unik, maka tugas dan peran yang akan dijalaninya di muka bumi ini juga pasti unik.

b. Setiap keluarga memiliki *MISI KELUARGA*

Misi keluarga bisa jadi misi bersama yang menjadi kekhasan setiap keluarga. Misi keluarga ini bisa jadi kombinasi dari sifat keunikan ayah, ibu dan anak. Atau bisa juga karena ada dominasi sifat yang mewarnai kekhasan keluarga. Di titik ini kita paham, apa rahasia besar Allah mempertemukan kita  ( suami dan anak-anak) dalam satu keluarga.


c. Setiap komunitas memiliki *MISI PERADABAN*

_Burung yang berbulu sama pasti akan saling bertemu_

 Inilah mungkin yang menyebabkan kita bisa berkumpul di komunitas Ibu Profesional, belum pernah saling ketemu muka, tapi rasanya sudah satu chemistry, karena sebenarnya kita sedang membawa misi peradaban yang sama. Yaitu membangun Rahmat bagi semesta alam lewat dunia pendidikan anak dan keluarga.

*VALUES KOMUNITAS*

Values komunitas adalah *BERBAGI dan MELAYANI_*
bukan MENUNTUT,

 maka :
a. Mulailah dari diri kita,
b. Berbagi apa yang kita miliki
c. Satu alasan kuat karena anda ingin melayani komunitas, bukan untuk mencari popularitas, atau bahkan untuk memenuhi kepentingan diri sendiri.

*TAAT ASAS*

Kemudian tahap berikutnya adalah pahami, komunitas Ibu Profesional ini hadir dan berkembang di Indonesia. Dimana asas kebangsaan yang dianut di Indonesia adalah asas BHINNEKA TUNGGAL IKA. Sebagai warga negara yang baik kita perlu TAAT ASAS. Maka pahamilah bahwa kita ini adalah *BERAGAM*

Perbedaan itu akan menjadi rahmat, maka berjalanlah secara

_HARMONI dalam KEBERAGAMAN_

*GERAK dan KEBERMANFAATAN*

Jangan khawatr dengan jumlah, karena banyak dan sedikit itu tidak penting, yang penting adalah *_GERAK ANDA_*dan *_ASAS KEBERMANFAATAN_* kita bagi sesama.
Pakailah prinsip sebagai berikut :

_Andaikata ada 1000 ibu yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga maka salah satunya adalah_ *SAYA*

_Andaikata ada 100 ibu yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga maka salah satunya_ *pasti SAYA*


_Andaikata hanya ada 1 ibu saja yang mau memperjuangkan peradaban melalui pendidikan anak dan keluarga_  maka *ITULAH SAYA*


Rumah adalah miniatur peradaban, bila potensi fitrah-fitrah baik bisa ditumbuhsuburkan, dimuliakan dari dalam rumah-rumah kita, maka secara kolektif akan menjadi baik dan mulialah peradaban.

Selamat membangun komunitas, membangun peradaban,


Selamat bergabung di komunitas Ibu Profesional.


dan bersiaplah menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga

Salam,

/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

_Sumber Bacaan_ :

_Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Radja Grafindo, 2000_

_Harry Santoso dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2015_

_Ibu Profesional, Membangun Komunitas, Materi Perkuliahan IIP, 2015_ Link Video IIP, Membangun Komunitas, Membangun Peradaban

https://www.youtube.com/watch?v=mSz18xTNtGA&t=111s


πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€


_Nice Homework #10_
_Program Matrikulasi IIP batch #2_

*MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN*

Apa kabar bunda semuanya? Semoga masih semangat belajar di sela-sela aktivitas liburan bersama anak-anak.

Kali ini kita akan melihat diri kita sebagai seorang yg sudah menjalankan peran di komunitas.

Lihat posisi anda saat ini, kemudian amati peran peradaban apa yg sedang dititipkan Allah di pundak teman-teman semuanya.

Maka buatlah essay pendek, dengan judul posisi anda saat ini.

Contoh :
KOORDINATOR KOTA

a. Bagaimana kondisi masyarakat/member yg saya pimpin saat ini?
b.Tantangan-tantangan apa saja yang saya hadapi?
c.Apakah bakat yg sudah Allah berikan untuk saya, shg mendapatkan amanah ini?
d. Bagaimana saya menggunakan bakat tersebut untuk kebermanfaatan komunitas?
e. Tahun depan, perubahan apa saja yang akan saya lakukan untuk komunitas/Rumah Belajar/ di kota kami?

Pertanyaan-pertanyaan itu hanya contoh, bisa anda modifikasi sendiri sesuai aliran hati yang teman-teman rasakan.

"Allah tidak akan membebani kaumnya, melebihi kemampuannya"

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni/

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Bismillahirahmanirrahim......
Untuk membuat essay mengenai komunitas saat ini, sepertinya karena saya pun masih menjadi anggota yang bisa dibilang cukup junior saya masih merasa-raba mengenai situasi dan kondisi komunitas saat ini.
Amanah saya saat ini adalah untuk menjadi admin Group WA IIP Bandung Utara I dan Bandung Utara II.
Flash back sedikit mengenai perjalanan terbentuknya Group BanUT (bandung Utara) adalah merupakan pemekaran dari Group sebelumnya, dulu ketika saya mulai bergabung dalam komunitas ini saya tergabung dalam kelompok kecil yang maksimal terdiri dari 100orang saja, namun setelah dilakukan pemekaran Group ini menjadi gendut dalam segi jumlah dikarenakan pembagian ini berdasarkan pada wilayah yang dibatasi oleh rel kereta api dan penentuan posisi di atas atau di bawah rel.
Saat ini jumlah anggota d Group komunitas IIP Bandung Utara berkisar 200an ke atas. Suka duka sebelum pemekaran adalah kedekatan antar anggota sangat terasa, dikarenakan kita bisa Sharing dan mengenal dalam skala kecil dan lebih dekat. Namun dalam jumlah yang banyak saat ini agak sulit dilakukan terkecuali sebelumnya antar anggota pernah bertemu atau dipertemukan dalam suatu event.
Berbicara mengenai kondisi masyarakat Member saat ini menurut saya, seperti biasanya dalam suatu komunitas pasti ada yang menjadi Member tergolong sangat aktif, agak aktif, sedang dan hanya silent reader. Demikian hal nya juga dalam komunitas ini, setiap orang mengambil perannya masing-masing. 😊
Berdasarkan hal tersebut saya mengadakan survei kecil-kecilan dalam Group yang ingin menggali sebetulnya bagaimana kah 'perasaan'' masyarakat Member saat ini dengan mengajukan beberapa poin pertanyaan sebagai berikut :
1. Menurut teteh2, apa sih makna bergabung di IIP saat ini?
2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian?
3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini
daaan hasilnya dari ratusan Member hanya ada 3 Orang yang merespon.. Heemmh ada apakah gerangan???
Berikut hasil korespondensi yang saya dapatkan..
a. Nia kurniawati

1. Menurut teteh2 n bunda2 , apa sih makna bergabung di IIP saat ini?

✅IIP adalah sebuah komunitas yang gue banget😁. Saya adalah pembelajar dan IIp penuh dengan para bunda yang semangat belajar. So, I'm in the right placeπŸ‘πŸ»

2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian?
✅ sesuai banget yaa, andaikan IIP ada ketika dulu sebelum punya anak mungkin akan mengurangi beban stress karena kefakiran ilmu saya dulu yaa.
Ilmu yang dipelajari di IIP sangat dibutuhkan para ibu dan calon ibu.

3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini?
✅IIP akan menjadi wadah bagi membernya untuk belajar, berbagi, bersinergi dan bersilaturahim.😁

b. #ralat

Rizki Amelia pertiwi- iip banut 2

1. Menurut teteh2 n bunda2 , apa sih makna bergabung di IIP saat ini?

bagi saya, iip merupakan tempat saya belajar untuk terus "memperbaiki diri". Sosok bu septi yg inspiratif,  Ilmu2 yang terus mengalir serta kawan2 seperjuangan yg selalu menginspirasi seolah menjadi "bahan bakar" semangat saya. Iip membantu saya memaknai peran saya sebagai istri dan ibu. Iip juga membantu saya menemukan misi spesifik hidup saya. Dan hingga saat ini saya masih berproses untuk membaca kehendakNya menghadirkan saya di muka bumi ini.

2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian?

Sangat sesuai. Jujur, beberapa tahun yg lalu.. sebelum bertemu dengan iip saya selalu mencari dan mencari komunitas yg bisa menguatkan dan menginspirasi saya untuk bisa istiqamah menjalani peran saya. Karena ilmu menjadi ibu tidak kita dapatkan di sekolah. ilmu ini hanya ala kadarnya saja dan saya merasa ada yg salah dengan hal ini. Karena saya ingin anak2 saya bisa menjadi generasi yg lbh baik.. dan untuk mewujudkan itu semua .. saya harus terus belajar memperbaiki diri.

3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini?

Harapannya.. lbh banyak lagi para ibu yg mengenal dan belajar di iip. iip menjadi komunitas yg menginspirasi lebih banyak ibu2 hingga pelosok indonesia. Karena pendidikan generasi kita ada di tangan seorang ibu.

c. Vica Asrianti

1. Menurut teteh2 n bunda2 , apa sih makna bergabung di IIP saat ini? Banyak banget sih membuka wawasan baru. Soalnya baru banget nikah jadi disini bisa belajar banyak hal. Selain itu juga bisa termotivasi dengan baca mm.
2. Sesuaikah kegiatan dan kebermaknaan Group IIP ini dengan kebutuhan teteh2 n bunda sekalian? Alhamdulillah sejauh ini udah sesuai kebutuhan. Tapi mungkin karna waktu kemarin awal awal sibuk kuliah jadi saya nggak bisa join full di grup.
3. Harapan apa kah kedepannya untuk Group IIP kita ini? Semoga semakin lebih baik sih. Dan semoga kapan kapan ada kelas kelas wa yg mendatangkan pembicara (udah ada belum ya)  tapi sejujurnya udah cukup sih kalau menurut saya mah. Nuhun teh

Berdada dari hasil korespondensi itu, ternyata setelah ditelaah mungkin karena vakum nya Group dari beberapa kegiatan rutin menyebabkan kebanyakan anggota menjadi silent reader.
Tantangan mengawal group ini sendiri adalah karena Member yang cukup banyak menjadikannya kita harus bisa menangkap kebutuhan para Member secara umum terkait dengan materi yang akan di diskusikan, kemudian kedekatan antar Member yang sejatinya perlu dibentuk agar bisa aktif dalam Group.
Menurut saya bakat yang sudah Allah SWT berikan kepada saya lagi-lagi karena saya senang berbicara yang dalam hal ini dituangkan dalam bentuk tulisan, memacu saya untuk terus bisa mengajak dan mengungkapkan kebutuhan dari Member masyarakat komunitas untuk terus mengungkapkan dan meningkatkan kebermanfaatan masing-masing individu dalam Group dengan cara Sharing dan Diskusi.
Untuk kedepannya, berdasarkan kebutuhan masyarakat Member semoga Group ini bisa kembali menjalankan agenda kegiatan sesuai tema dan kebutuhan Member dalam hal membangun peradaban dari dalam rumah masing-masing. Aamiin
😘😘😘😘😘😘😘😘😘

#Gerakan membangun peradaban dari dalam rumah
#Bergerak bersama dalam komunitas
#IIP Bandung Utara I dan II


Kamis, 15 Desember 2016

Ibu, Agen Perubahan dalam Keluarga. Matrikulasi Batch #2 NHW9

_Matrikulasi IIP batch #2 sesi #9_

*BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN*

Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.

Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.

Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena

*“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”*

Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.

Darimanakah mulainya?

Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi

 *“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”*

Kita harus paham *JALAN HIDUP* kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai *CARA MENUJU SUKSES*.

Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi *CHANGEMAKER FAMILY*.

Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.

Maka gunakan pola _kaizen_( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.


Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal  kecil yang kita bisa.


*START FROM THE EMPHATY*

Inilah kuncinya.

 _Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga_.

Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.

_Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION  , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat_


KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.

Inilah indikator bunda shalehah, yaitu _bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya_.


Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.

Salam


 /Tim Matrikulasi IIP/

Sumber Bacaan :

_Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012_

_Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty,  2010_

_Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari,  2016_


🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞
*Matrikulasi IIP batch #2
Nice HomeWork #9*

*BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN*


Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.

Rumus yang kita pakai :

*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.

Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.

Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.

Mulailah dari yg sederhana,  lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.

Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.

Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:
 Selamat menjadi agen perubahan

Karena

_Everyone is a Changemaker_

( Setiap orang adalah agen perubahan)

Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.

Salam,

/Tim Fasilitator IIP/

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾


NHW kali ini adalah tentang menjadi agen perubahan yang lingkup nya lebih luas dari keluarga, yaitu lingkungan masyarakat. Namun, tentu dengan berdasar pada aktivitas keluarga. Saat ini ananda tercinta sedang dalam proses menikmati memahami suatu bacaan maka untuk tugas kali ini hasilnya bisa dirumuskan sebagai berikut:

Minat, Hobi, Ketertarikan : Mangajar
Kemampuan Soft, Hard :Berbicara, Membuat media pembelajaran yang menarik
Isu Sosial : - Kemampuan membaca yang minim, kemampuan memahami (Literasi) yang rendah
masyarakat : Anak usia sekolah, Dewasa, lansia
idea Sosial : Gerakan literasi : one day one sentence with meaning

Semoga ini menjadi awal dari sebuah perubahan

*tidak ada yang abadi kecuali sebuah perubahan itu sendiri*

# Change our life start from a home
# Mother's  as a Changemaker
#Institute Ibu Profesional
#NHW 9


Kamis, 08 Desember 2016

Berani memilih melakukan perbaikan_NHW 8

_Matrikulasi Ibu Profesional batch #2 sesi #8_

*MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS*

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.


*_Be Professional, Rejeki will Follow_*


Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya  akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa  rejeki  setiap orang  itu sudah  pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh  tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.


*_Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang_*



Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).


Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang,   karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.


Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar

b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.

c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi

d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.


Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :

a. Kita ingin menjadi apa (be)

b. Kita ingin melakukan apa (do)

c. kita ingin memiliki apa (have)


Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :

a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)

c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)


Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.


Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.


Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami  akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/



_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2016_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulsi IIP/

πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€



Nice Homework time....
Setelah merenung tentang apa yang di suka, bisa n mauuu bangeeut jadi expert saat nya mengerjakan NHW #8 kali ini... Dah ke delapan aja yaa... Beneran matrikulasi ini sesuatu bangeet. Diantara banyaknya tumpukan tugas rumah yang tak henti-henti sambil senyum-senyum liatnya juga..
Bismillahirahmanirrahim #NHW 8

a. Pengajar

b. 1. Ingin menjadi dosen
2. Menjadi dosen yang pandai dalam hal berinteraksi dengan lingkungan dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain
3. Ingin memiliki sekolah gratis yang bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain.

C. 1. Memiliki keluarga yang bisa menjadi inspirasi dari Segi A home team, Keluarga yang memberikan banyak edukasi bagi orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar
2. Memiliki tempat yang digunakan sebagai pusat penyebaran manfaat bagi lingkungan sekitar dan keluarga (Menjadi tenaga pendidik profesional).
3. Mengabdi dalam keluarga menjadi pendidik yang sesungguhnya dan sungguh-sungguh dalam mengajar ananda tercinta. Bisa umroh + Haji plus bareng keluarga.

Berubah atau kalah lagi-lagi mudah kita pilih namun dalam setiap kesungguhan harus ada keberanian yaitu berani memilih.

Dalam suatu ibadah harus ada keikhlasan

#Martikulasi Batch #2
# NHW_8
# Berani untuk berubah




Selasa, 29 November 2016

Menjadi Bunda Produktif... Tantangan atau kebutuhan??? NHW#7_Matkul Batch 2

_Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #2, sesi #7_

*REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI*

Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.


*_Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR_* "

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.


Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.


 Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”


*_Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar_*


Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah

*_bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga_*


Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah *KEMULIAAN* hidup.


“ *_Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI_* "


Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.


Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.


Maka

*_Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang_*

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.

 Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.


*_Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya_*


Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,

1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.


*_Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya_*


Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).

Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.


Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.


Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,



/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

_Sumber bacaan_:

_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_

_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_

_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_


Times for NHW


_Nice Homework #7_

*TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF*

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7.  Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.

Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.

Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.

πŸ€ Ketahuilah tipe kekuatan diri (strenght typology) teman-teman, dengan cara sbb :

1⃣masuk ke www.temubakat.com

2⃣isi nama lengkap anda, dan isi nama organisasi : Ibu Profesional
jawab Questioner yang ada disana, setelah itu download hasilnya

3⃣Amati hasil dan konfirmasi ulang dengan apa yg anda rasakan selama ini.

4⃣ Lampirkan hasil ST30 (Strenght Typology) di Nice Homework #7

πŸ€ Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran

Kuadran  1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA

Kuadran 2  : Aktivitas yang anda SUKA tetapi  andaTIDAK BISA

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda  BISA

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA





Hasilnya setiap perencanaan bisa diupayakan namun semua tentu tergantung keputusan dari yang maha segalanya Allah SWT.
Bismillahirahmanirrahim

Hasil test ST 30 saya untuk saat ini adalah :



Selasa, 22 November 2016

# NHW_6 Matrikulasi IIP Batch 2 Belajar memanage dari dalam rumah

Bismillahirahmanirrahim

*IBU MANAJER KELUARGA HANDAL*

_Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #6_

*Motivasi Bekerja Ibu*

Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah *_ibu bekerja_* yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu

*_kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita_*

Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.


Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?

πŸ€Apakah masih *ASAL KERJA*, menggugurkan kewajiban saja?

πŸ€Apakah didasari sebuah *KOMPETISI* sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?


πŸ€Apakah karena *PANGGILAN HATI* sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?


Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita
.
πŸ€Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.


πŸ€Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses


πŸ€Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa _MENGELUH_.

*Ibu Manajer Keluarga*

Peran Ibu sejatinya adalah seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita

*_Saya Manager Keluarga_*

kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.

πŸ€Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.

πŸ€Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi


πŸ€Buatlah skala prioritas

πŸ€Bangun Komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.


*Menangani Kompleksitas Tantangan*

Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :

*_a. PUT FIRST THINGS FIRST_*

Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami. - Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini - aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.


*_b.ONE BITE AT A TIME_*

Apakah itu one bite at a time?
-Lakukan setahap demi setahap -Lakukan sekarang -Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan

*_c. DELEGATING_*

Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.

*Ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda*

_Latih-percayakan-kerjakan-ditingkatkan-latihlagi-percayakan lagi-ditingkatkan lagi begitu seterusnya_

Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah pilihan paling akhir.

*Perkembangan Peran*

Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu? Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumahtanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih

 *_SEKEDAR MENJADI IBU_*

Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:

πŸ€Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.

 Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “managjer keuangan keluarga.


πŸ€Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak.Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.

Mari kita cari ilmu tentang manajer gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.


πŸ€Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang seprofesi antar jemput anak sekolah.

 Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manajer pendidikan anak”.

 Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.


πŸ€Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dst

 Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupa untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.

 Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi.  Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.

Hanya ada satu kata

*BERUBAH atau KALAH*

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/


_SUMBER BACAAN_:

_Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP,  2015_

_Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #1, 2016_

_Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom's Story: Zainab Yusuf As'ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009_

Saatnya nice homework yang selalu suka dengan caranya 'menyadarkan'' hal-hal yang kadang untuk kita sesuatu yang sepele ternyata sesuatu bangeet...
Bismillahirahmanirrahim

_NICE HOMEWORK #6_

*BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL*

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.

Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu

 *_RUTINITAS_*

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

5⃣Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.

6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)

7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.


_SELAMAT MENGERJAKAN_

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/


Try to be a good Manager!!

Layaknya seorang Manager dalam sebuah perusahaan, menjadi manajer di dalam ruang hati setiap anggota keluarga supaya berkenan dengan sistem manajemen kita layaknya mengerjakan tugas yang harus tau terlebih dahulu mulai dari mana dan seperti apa memulainya... Maka dari itu Bismillahirahmanirrahim... Saya mencoba menyusun puzzle tahapan menjadi seorang Manager handal di dalam dan diluar rumah :


a. 3 Aktivitas paling penting : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menemani dan mendampingi anak, Memperkaya wawasan.

3 Aktivitas paling tidak penting : Mengobrol tanpa nilai tambah (hanya sekadar formalitas), menonton tv, melamun.

b. Waktu saya jika di kalkulasikan lebih banyak dipakai untuk 3 kegiatan paling tidak penting... (Hikssss, inalillahi)

Saatnya menyusun rencana program harian yang pada waktu sebelum-sebelumnya pernah juga saya buat. Tapi mudah - mudahan dengan cara dan sistematika yang lebih terarah Bismillahirahmanirrahim...
Bisa lebih konsisten untuk pelaksanaannya... Aminnn


--- Jadwal Harian umi GG ---


04.00 - 05.30 : Sholat+ Bersih-bersih rumah

05.31 - 06.00 : Siapkan sarapan + bekal

06.01 - 06.30 : menyiapkan anak-anak

06.31- 06.45 : Persiapan mengantar sekolah

06. 45 - 07.00 : Ke sekolah aa

07.01- 07. 45 : Pendampingan di sekolah

07.46 - 08.15 : Pulang

08.16 - 09.30 : Ke pasar

09.31 - 11.00 : memasak

11. 01- 12.00 : Jemput sekolah

12. 01- 13.00 : Sholat+ Istirahat

13.01 - 15.00: Pengembangan Diri 'Me Time'

15.01- 16.00 : Sholat

16.01- 16.15 : persiapan anak2 ngaji

16.16 - 17.00 : Pendampingan anak2, sosialisasi bersama teman anak2

17.01- 18.00 : Sholat

18.01 - 19.00 : Bimtaq (Bimbingan Iman n Taqwa)

19.01- 19.30 : sholat

19.31- 21.00 : Pendampingan anak2

21.00 - 22.00 :Lanjut kerjaan rumah

22.00 : Istirahat


____ Alhamdulillah ___


Hal yang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk dilakukan adalah konsisten. Konsistensi dalam sebuah rencana sangat diperlukan untuk keberhasilan itu sendiri.
Konsisten, konsentrasi dan Bismillahirahmanirrahim hanya berserah tawakal dan niat yang hanya karena DIA.

Wallohu'alam bish shawab


#Learning How to be a great Manager at your home
# Belajar managemen keluarga
# Institut Ibu Profesional

Jumat, 18 November 2016

NHW#5 Matrikulasi Batch #2, Learning How to Learn

Materi Matrikulasi IIP batch #2 sesi #5

πŸ“BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJARπŸ“


Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar,

Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat. Sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.


Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang  yg senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.


Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran  yang berat itu akan terasa ringan, dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.


Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa.

*_Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan_*


Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah.


Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.

Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.


Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?


Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :

1⃣Belajar hal berbeda      
2⃣ Cara belajar yang berbeda

3⃣Semangat Belajar yang berbeda


πŸ€ *Belajar Hal Berbeda*

Apa saja yang perlu di pelajari ?

yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:

🍎Menguatkan Iman,
ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya

🍎Menumbuhkan karakter yang baik.

🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya)


*Cara Belajar Berbeda*

Jika dulu  kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.


Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.

Misalnya :

πŸ‘Ibu jari : How

πŸ‘†Jari telunjuk : Where

✋Jari tengah : What

✋Jari manis : When

✋Jari kelingking : Who

πŸ‘Kedua telapak tangan di buka : Why

πŸ‘Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.


Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya


Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dg aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.


Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik

_Apa itu berpikir skeptik ?_

Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.


*Semangat Belajar Yang berbeda*

Semangat belajar  yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :


πŸ€Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.

πŸ€Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.


Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).


Yang harus dipahami,

*_Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita_*


Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?


• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan

*_Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah_*


Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.


Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.



🚫 *_Sebaliknya jangan meratakan lembah_*

yaitu dengan menutupi kekurangannya,

Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).


Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.


Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.


Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.



Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?


Caranya adalah :

1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati

2⃣Mengetahui tujuannya, cita-citanya

3⃣Mengetahui passionnya


Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.


  *_Good is not enough anymore we have to be different_*


Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).


Peran kita sebagai orang tua :

πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘§Sebaga pemandu : usia 0-8 tahun.

πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘§Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.

kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya

πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘§sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.



Cara mengetahui passion anak adalah :

1⃣ _Observation_ ( pengamatan)

2⃣ _engage_(terlibat)

3⃣ _watch and listen_ ( lihat dan dengarkan suara anak)


Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.

Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.


Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.



Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :


1⃣Melatih anak untuk belajar bertanya,

Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.

2⃣Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya

3⃣Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari

4⃣Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.

Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita,

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/

Sumber bacaan :

_Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014_

_Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009_

Beranjak pada Nice Homework sebagai aplikasi penjabaran di atas.

_NICE HOMEWORK #5_
_MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL  BATCH #2_

πŸ“ *BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR*πŸ“ (Learning  How to Learn)

Setelah malam ini kita mempelajari  tentang “Learning How to Learn”  maka kali ini kita akan praktek membuat *Design Pembelajaran* ala kita.

Saya tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5.

Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran.

Bukan hasil  sempurna yg kami harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.

Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini.

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/


Pada dasarnya materi mengenai Design Pembelajaran adalah materi yang baik secara sadar maupun tidak kita sadari adalah materi yang aplikasinya sering kita lakukan baik disadari ataupun tidak kita sudah melakukannya walaupun tidak  secara sistematis. Karena proses dalam memahami sesuatu pastinya memiliki tahapan yang sangat unik dan berbeda bagi setiap individu. Pun demikian proses belajar setiap bunda akan berbeda satu dengan lainnya.
Pada masa kecil saya adalah orang yang menyukai sesuatu hal yang baru pun demikian saat ini, hal baru dan unik memberikan saya tantangan untuk bisa mempelajari dan mendapatkan value nya. Saya orang yang senang berpidato yang pada dasarnya saya senang mengutarakan pendapat saya dan targetnya adalah ingin sekali memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang muncul, dimulai dari pola berpikir sampai dengan mencetuskan kemungkinan - kemungkinan solusi yang bisa diambil dari suatu masalah.
Pada dasarnya dalam setiap materi yang saya pelajari terkadang tidak semua saya bisa hafal satu persatu sehingga saya butuh meringkas nya dengan menuliskan point penting yang mampu menstimulus saya untuk mengingat kan hal inti apa yang bisa di dapatkan dari materi yang sedang saya pelajari.
Pada saat mencari dan menggali materi, Alhamdulillah saya mendapatkan akses bertemu dengan sumber informasi langsung, namun perlu di garis bawahi proses ini pun bisa dilakukan dengan Niat dan usaha karena tentunya kegigihan dan proses untuk mendapatkan informasi inilah yang menentukan pada akhirnya bisa tidaknya saya mendapatkan informasi yang saya butuhkan.
Dalam kegiatan mencari informasi tentang materi tersebut untuk mengumpulkan dan mengolah informasi saya lebih suka belajar dalam kelompok, walaupun untuk proses mencerna dan menganalisa informasi tersebut saya lebih membutuhkan ketenangan setelahnya.
Dalam mempelajari materi dan informasi terkait materi tersebut bisa dikatakan saya membutuhkan waktu belajar yang singkat untuk materi-materi yang memang saya merasakan keingin tahuan dan ketertarikan yang luar biasa. Namun saya membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk hal yang belum saya kuasai dasarnya sama sekali.
Kebiasaan belajar saya adalah menyusun sesuai kebutuhan dan ketertarikan saya terhadap suatu hal, misalnya saja mengenai memasak saya akan mencari tahu terlebih dahulu mengenai type masakannya kemudian bahan dan kemungkinan saya bisa tidaknya untuk menduplikasi masakan tersebut hanya berdasarkan resep yang saya peroleh.
Untuk mendapatkan feedback dari apa yang saya telaah biasanya saya melakukan diskusi dengan sistem wawancara sehingga saya bisa mengamati gesture ataupun pendapat dari orang yang saya rasa kompeten dalam memberikan informasi yang valid terhadap materi yang sedang saya pelajari.

Di masa ini, saya merasa tertarik untuk belajar menjadi pembicara yang baik, tentunya saya mulai dalam keluarga. Karena saya mengamati keberhasilan dalam sebuah keluarga membangun visi dan misinya adalah suatu goal dari proses berkomunikasi dengan cara bicara yang baik. Pun demikian dengan cara komunikasi anak dan orang tuanya akan memunculkan kedekatan yang tidak bisa dicapai apabila tidak baik dalam berbicara.
Dalam mempersiapkan diri untuk mempelajari hal ini saya menargetkan ingin belajar hal ini dalam waktu 5 tahun, namun hal yang bisa menjadi distraction atau pengalihan perhatian adalah dengan misi hidup saya yang belum selesai dengan ingin menjadi seorang dosen namun Bismillahirahmanirrahim sedikit-sedikit saya pun mulai berdamai dan menerima keadaan diri saya sekarang serta senantiasa berusaha untuk terus bersyukur.
Saya terus belajar mengontrol diri dengan memilah dan memperhatikan kelayakan saya dalam menggunakan bahasa setiap kali berinteraksi dengan suami maupun anak-anak, namun saya tidak bisa mengontrol reaksi yang didapat dari lawan saya bicara.
Meraih sukses dalam proses komunikasi ini bisa memberi pengaruh besar dalam keluarga saya karena dengan dibicarakan secara baik dan terarah semua kondisi bisa sedikit-sedikit dipahami untuk kemudian diperoleh solusi yang menyenangkan bagi semua pihak dalam keluarga kecil saya.
Dalam hal sederhana berupa komunikasi kata-kata adalah senjata yang memiliki dua wajah.. Sehingga proses inilah yang memberikan saya ketertarikan untuk bisa mempelajari lebih lagi dari sekedar komunikasi keluarga pada umumnya. Sehingga saya merasa butuh dah ingin menerapkan dalam keluarga saya. Karena kata-kata bisa menjadi kekuatan jika selalu diisi dengan kebaikan pun sebaliknya menjadi bumerang bagi kita bila tidak dapat menggunakannya secara bijak.

Wallohu'alam bish shawab

#Learning How to Learn
# Belajar dari proses hasil adalah Hadiah #Institute Ibu Profesional
# Belajar dengan Hati


Kamis, 10 November 2016

Proses Mendidik dengan kekuatan Fitrah_NHW#4_Matrikulasi #2_IIP

Bismillahirahmanirrahim....
πŸ“šNICE HOME WORK #4

πŸ€MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH πŸ€

Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP, masih semangat belajar?

Kali ini kita akan masuk tahap #4 dari proses belajar kita. Setelah bunda berdiskusi seru seputar mendidik anak dengan kekuatan fitrah , maka sekarang kita akan mulai mempraktekkan ilmu tersebut satu persatu.

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

c. Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Contoh :
Seorang Ibu setiap kali beraktivitas selalu memberikan inspirasi banyak ibu-ibu yang lain. Bidang pelajaran yang paling membuatnya berbinar-binar adalah “Pendidikan Ibu dan Anak”. Lama kelamaan sang ibu ini memahami peran hidupnya di muka bumi ini adalah sebagai inspirator.
Misi Hidup : memberikan inspirasi ke orang lain
Bidang : Pendidikan Ibu dan Anak
Peran : Inspirator

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Contoh :  Untuk bisa menjadi ahli di bidang Pendidikan Ibu dan Anak maka Ibu tersebut menetapkan  tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

contoh : Ibu tersebut menetapkan KM 0 pada usia 21 th, kemudian berkomitmen tinggi akan mencapai  10.000 (sepuluh ribu ) jam terbang  di satu bidang tersebut, agar lebih mantap menjalankan misi hidup. Sejak saat itu setiap hari sang ibu mendedikasikan 8 jam waktunya untuk mencari ilmu, mempraktekkan, menuliskannya bersama dengan anak-anak.  Sehingga dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun, sudah akan terlihat hasilnya.
Milestone  yang ditetapkan oleh ibu tersebut  adalah sbb  :
KM 0 – KM 1 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

g. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Sang Ibu di contoh di atas adalah perjalanan sejarah hidup Saya,  sehingga menghadirkan kurikulum Institut Ibu Profesional, yang program awal matrikulasinya sedang kita jalankan bersama saat ini.

Sekarang buatlah sejarah anda sendiri.

Karena perjalanan ribuan mil selalu dimulai oleh langkah pertama, segera tetapkan KM 0 anda.

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni Wulandani/


Review... review.. review... review.. Time
Saatnya untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang fitrah diri dan fitrah anak-anak. Sepertinya ini tugas yang cukup berat.. Tapii yang bikin berat itu ya memulainya, kalau sudah dijalani sih insyaAlloh_let it flow_ aja deh.
Nice Homework kali ini berkaitan dengan mengkaji ulang apa yang sudah dikerjakan di NHW 1-3:

a. Heemmh setelah cek dan ricek, sepertinya saya harus berganti haluan untuk bisa jadi ibu yang profesional supaya bisa memanage rumah lebih baik lagi, karena sudah bertekad jadi ibu yang profesional nampaknya selain publik Speaking yang goal di luar, Inside nya harus saya benahi dulu sehingga saya sedikit memutar arah untuk bisa belajar tentang *Manajemen Rumah Tangga* terlebih dahulu.

b. Sepertinya yang ini masih jadi PR soalnya, ngerjain to do list masih menclak-menclok so time managementnya mesti banget-banget dibenahi.

c. Sebagai seorang ibu tentunya banyak inovasi yang perlu dilakukan secara kreatif, dalam hal ini saya sedang selalu berusaha meningkatkan dan memberikan inovasi dalam hal mengatur dan menjadi ibu rumah tangga yang senang dan menyenangkan menjalani peran ini. Saya selalu senang dan berbinar-binar jika anak-anak saya mampu bercerita dengan seru kegiatannya ataupun harapannya ketika berbicara dengan saya.
Misi Hidup: Bermanfaat bagi orang lain, dan menginspirasi orang lain dari bidang publik Speaking dimulai dari dalam rumah.
Bidang : Publik Speaking at Hone
Peran : Inspirator

d. Ilmu penunjang untuk bisa menguasai publik Speaking at Home :
1. Ilmu dasar-dasar publik Speaking
Adalah ilmu pengetahuan mengenai publik Speaking secara umum dan hal-hal dasar yang harus dipenuhi agar seseorang bisa menjadi publik Speaking yang handal.
2. Ilmu psikologi dasar mengenai anak, dan orang tua
dalam sebuah rumah tangga yang ideal terdiri dari orang tua dan anak sehingga karakteristik dasar kemampuan komunikasi anggota di dalam rumah itu harus bisa dipahami.
3. Teknik dan konten publik Speaking dalam rumah tangga
Teknik komunikasi dan persoalan rumah tangga pada umumnya harus bisa ditelusuri dari ilmu ini.
4. Ilmu tentang rumah tangga ideal, beserta kondisi yang memungkinkan terjadi (semisal LDR, single parents dan yang lainnya).
ilmu ini bisa memperjelas dimana letak berhasil dan ketidakberhasilannya sebuah proses komunikasi yang akhirnya bisa menjadi sebuah produk publik Speaking yang berhasil di dalam rumah
5. Ilmu mengenai menjadi motivator dalam kehidupan rumah tangga

e. Milestone : di usia saya yang sudah menginjak angka 31 tahun walaupun baru dan akan memulai perjalanan menjadi produktif dan sukses berpublik Speaking dimulai dalam rumah maka saya tetapkan Milestone sebagai berikut:

KM 0 - KM1 (Tahun ke- 1)= Menguasai ilmu - ilmu dasar tentang publik Speaking
KM 1 - KM 2 (Tahun ke-2)= Menguasai ilmu psikologi dasar orang dewasa dan anak-anak
KM 2 - KM 3 (Tahun ke-3) = Menguasai Teknik dan konten publik Speaking dalam rumah tangga
KM 3 - KM 4 (Tahun ke - 4) =Menguasai ilmu mengenai rumah tangga ideal beserta permasalahan pada umumnya.
KM 4 - KM 5 (Tahun ke-5) = Menguasai ilmu tentang menjadi seorang Motivator handal

f. Revisi Done...!
g. Bismillahirahmanirrahim Just Do it!

/FRA_Matkul #2

#NHW_4/ Matrikulasi Batch #2
#Diraih dengan proses
#Institute Ibu Profesional

Jumat, 04 November 2016

Membangun Peradaban dari dalam rumah, belajar terus dengan hati..

NICE HOMEWORK #3

πŸ“šMEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH πŸ“š

Bismillahirahmanirrahim enk... ink enk.. , setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

Seperti biasanya kalau cuma ucapan, tulisan tersirat aja sih gampang... Eemmh yaaang lebih-lebih bikin dag dig dug seer dan berpeluh-peluh keringat sih prakteknya... Naaah saat nya untuk praktek dari banyaaaak materi yang sudah di dapet di matrikulasi IIP Batch #2 Nih... Bismillah
😘😘😘

πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Nikah

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.


Heemmh awalnya mikir-mikir niih gimana cara yang tepat untuk bikin surat cinta soalnya suami kan orangnya pendiam... Alhasil tanggal 04 Nopember 2016 ini.. DIKIRIM deh tuh surat cinta via WA... tadinya sih tenang-tenang aja, palingan nanti dibacanya... Eeeh ga taunya Allah SWT emang baik bangeet... Doi lg Online juga... Dag dig dug deh dapet balasannya...
Ini dia nih penggalan balasan surat cintanya dari suami :

" Alhamdulillah... bhagia terharu n smakin cintaaaa..."
_ Alhamdulillah ayaaaangquuu... Alloh sudah mempertemukan diriku dengan seorang akhwat yang aku cintai sayangi.. Akhwat itu adalah dirimu wahai istriquuu... Istri yg sdh melahirkan anak2 Qurrota 'ayun, anak2 yg sholeh yg akan mjd penbela islam n kaum muslimin... Jadikanlah ya Alloh keluarga kami keluarga yg sakinah mawaddah warahmah sholeh dan sholehah. Amin... I love u bacause of Alloh... Ini adalah jalan Alloh utk kita utk menggapai syurga dan keridhoanNya.. Ya Alloh jadikan keluarga kami mjd sibghoh utk sodara2 kami dengan sibghoh Mu Ya Alloh.. Sibghoh=Mewarnai. Miss u Love u cause of Alloh...😘😍♥_
Coba gimana ga... Klepek-klepek jadi istri... Hehe... Ga boleh ngiri yaa.. Bismillahirahmanirrahim Mudah2n bisa jd *reminder* buat kami berdua.. Amin



b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

*Aa Ghazy* : Aa ghazy punya sifat yang sedikit bossy, walaupun pada situasi tertentu aa lebih bisa legowo n toleran sama adik kecilnya. Namun demikian, aa punya jiwa kepemimpinan yang ga semua anak punya. Sikapnya untuk menentukan sesuatu bisa diandalkan banget terutama di saat-saat yang beberapa waktu lalu kami terkena musibah. Alhamdulillah insting memimpinnya muncul dan bisa kasih solusi.
Walaupun demikian aa ghazy tetap punya kekurangan : dibalik jiwa kepemimpinan nya terkadang egois nya Aa tetep muncul jadi sikap ingin menang sendirinya masih dominan

*Ade Dzakir* =ade dzakir cenderung lebih penurut terutama dalam hal yang sifatnya berkaitan dengan banyak orang, ade lebih bisa diajak negosiasi dan diberi substitusi yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Ade ini personal yang lebih tinggi memiliki empati dan kepekaan terhadap lingkungannya cukup tinggi.
Sekali lagi setiap kelebihan ada kekurangan: ade terkadang sudah bilang 'gak bisa' duluan sebelum mencoba melakukan.


c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
Potensi diri dalam keluarga : saya punya potensi untuk bisa tetap tegar di hadapan orang lain. Walaupun terkadang sampai berdarah-darah nahan perasaan yang sebenernya. Naaah.. Dilihat dari kondisi rumah tangga yang LDR.. Mungkin ini jadi potensi andalan yang diperlukan supaya anak-anak juga tetap tegar dengan kondisi ini.
Ada lagi kemampuan berbicara (minat dengan publik speaking) juga bisa jadi modal awal berinteraksi lebih cepat dalam hal beradaptasi dengan lingkungan sekitar sekalipun sedang sendiri. Wallohu'alam bish shawab

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Lingkungan keluarga tempat kami tinggal saat ini sepertinya masih kurang gotong royong dan rasa saling nya, mengingat kondisi di lingkungan tempat kami tinggal heterogen dari segi profesi sehingga kesenjangan nya terkadang sangat jelas terlihat. Itulah mungkin misi yang Allah SWT titipkan pada keluarga kami dengan membuktikan bahwa kondisi keluarga kami tetap kompak, bisa saling bergotong royong walaupun terbatas jarak dan waktu, namun masih bisa tetep saling... InsyaAlloh Wallohu'alam bish shawab

#Martikulasi IIP Batch 2
#Learning inside out
#From zero to Hero
#NHW3

Sabtu, 29 Oktober 2016

Belajar lebih banyak mendengarkan dengan hati_NHW#2_Matrikulasi

Bismillahirahmanirrahim...
NHW kali ini adalah tentang bikin ceklist indikator diri sendiri, sebagai istri, dan sebagai Ibu...
Kalau untuk bikin ceklist indikator diri sendiri sih masih bisa ngebayang-bayangin idealisme diri sendiri, nah klo sebagai istri dan sebagai ibu mesti banyak-banyak tanya ke Suami sama anak-anak.. (sambil senyum-senyum, karena harus translate maksud suami sama anak-anak dalam bentuk ceklist) Semangaat...
NHW  kali ini saya tafsirkan sesuai dengan judul diatas lebih banyak mendengarkan suara hati baik itu hati diri sendiri, suami, maupun anak-anak sebagai partner dalam keluarga kecil kami dan hasilnya muncullah beberapa tabel dengan ceklist indikator nya =)


Rabu, 19 Oktober 2016

Fiena_NHW#1_Matrikulasi Batch #2 Menyambut Ilmu dengan cara dan adab yang baik

Fiena Rifanty Arifin_Bandung_NHW#1
πŸ“šNICE HOMEWORK #1πŸ“š

ADAB MENUNTUT ILMU

Setelah memulai mengikuti matrikulasi Batch #1 walaupun dengan Hasil belum tuntas... Bismillahirahmanirrahim pada matrikulasi Batch #2 ini saya bertekad untuk bisa mengerjakan tugas dan Menjalaninya dengan hati. Walaupun ada sedikit perasaan menyesal kenapa tidak bisa menuntaskan yang sudah saya mulai, walaupun pada waktu itu alasannya karena terkendala teknis. Tapi, dalam setiap kejadian insyaAlloh akan ada hikmah... dan hikmahnya adalah, saya mulai kembali *belajar* menata mendokumentasikan lebih baik portofolio yang pernah saya buat. Sehingga kejadian kehilangan data tidak perlu terulang lagi... Aminn
Menjadi mahasiswi yang mengulang semester, mungkin seperti ini ya rasanya agak canggung tapi tetap semangat... Maka dari itu Bismillahirahmanirrahim... Kita mulai...

Balik lagi dengan Nice HomeWork (NHW) yang supeeer sekali membantu untuk menapaki dan menata tujuan kita salah satunya dimulai dengan apa dan bagaimana:

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Sesuai dengan minat saya mengenai dunia kemasyarakatan, saya ingin sekali belajar dan mendalami ilmu mengenai publik Speaking, dimana hal ini erat kaitannya dengan kegiatan dan kehidupan sehari-hari. Terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terkecil yaitu keluarga.

2.Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
Terkadang orang 'menyepelekan' tentang bagaimana cara berbicara tidak hanya terkait teknis tetapi juga memperhatikan situasi dan kondisi ketika akan melakukan komunikasi sehingga saya merasa sangat perlu untuk mempelajari seluk beluk mengenai publik speaking ini karena dengan mengutarakan, salah satunya melalui berbicara di depan khalayak umum bisa memberikan efek yang luar biasa.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
Dalam menuntut ilmu publik speaking ini, saya berencana dan yang sedang berjalan juga adalah mengikuti komunitas yang membuat saya bisa mempelajari mengenai teknik dasar dari publik speaking itu sendiri, kemudian mengikuti event-event yang erat kaitannya dengan isu-isu yang berkembang, mengamati dan menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi dalam lingkungan masyarakat sebagai akibat dari kegiatan komunikasi masyarakat. Terutama khususnya apa yang terjadi dengan keluarga saya pribadi.

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
Selama ini yang saya rasakan ketika berniat menuntut ilmu, terkadang dirundung rasa malas yang pada akhirnya menyebabkan saya menunda dengan alasan akan ada kesempatan yang lain. Namun setelah itu, saya sadari bahwa kesempatan yang sama tidak akan terulang 2 kali. Sehingga saya ingin bersegera dan berusaha menyusun skala prioritas sehingga yang utama tetap menjadi yang pertama dan selanjutnya menentukan skala kebutuhan.

Beragam ilmu bisa kita peroleh dengan baik apabila mengetahui adanya dengan baik pula. Karena ilmu yang baik jika diperoleh dengan cara yang baik InsyaAlloh
akan menjadi baik pula hasil nya... (FRA)

- Matrikulasi Ibu Profesional Batch #2 -

Minggu, 02 Oktober 2016

NHW_4...Management is the answer

Bismillahirahmanirrahim
Fiena_NHW#4

Try to be a good Manager!!
Layaknya seorang Manager dalam sebuah perusahaan, menjadi manajer di dalam ruang hati setiap anggota keluarga supaya berkenan dengan sistem manajemen kita layaknya mengerjakan tugas yang harus tau terlebih dahulu mulai dari mana dan seperti apa memulainya... Maka dari itu Bismillahirahmanirrahim... Saya mencoba menyusun puzzle tahapan menjadi seorang Manager handal di dalam dan diluar rumah :

a. 3 Aktivitas paling penting : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menemani dan mendampingi anak, Memperkaya wawasan
3 Aktivitas paling tidak penting : Mengobrol tanpa nilai tambah (hanya sekadar formalitas), menonton tv, melamun.
b. Waktu saya jika di kalkulasikan lebih banyak dipakai untuk 3 kegiatan paling tidak penting... (Hikssss, inalillahi)
Saatnya menyusun rencana program harian yang pada waktu sebelum-sebelumnya pernah juga saya buat. Tapi mudah-mudahan dengan cara dan sistematika yang lebih terarah Bismillahirahmanirrahim... Bisa lebih konsisten untuk pelaksanaannya... Aminnn

--- Jadwal Harian umi GG ---

04.00 - 05.30 : Sholat+ Bersih-bersih rumah
05.31 - 06.00 : Siapkan sarapan + bekal
06.01 - 06.30 : menyiapkan anak-anak
06.31- 06.45 : Persiapan mengantar sekolah
06. 45 - 07.00 : Ke sekolah aa
07.01- 07. 45 : Pendampingan di sekolah
07.46 - 08.15 : Pulang
08.16 - 09.30 : Ke pasar
09.31 - 11.00 : memasak
11. 01- 12.00 : Jemput sekolah
12. 01- 13.00 : Sholat+ Istirahat
13.01 - 15.00: Pengembangan Diri 'Me Time'
15.01- 16.00 : Sholat
16.01- 16.15 : persiapan anak2 ngaji
16.16 - 17.00 : Pendampingan anak2, sosialisasi bersama teman anak2
17.01- 18.00 : Sholat
18.01 - 19.00 : Bimtaq (Bimbingan Iman n Taqwa)
19.01- 19.30 : sholat
19.31- 21.00 : Pendampingan anak2
21.00 - 22.00 :Lanjut kerjaan rumah
22.00 : Istirahat

____ Alhamdulillah ___

#ODOPfor99days
# Jadwal Harian
# day 80

Rabu, 24 Agustus 2016

Kulwap perdana tentang kemampuan literasi sains

Bismillahirahmanirrahim

24 Agustus 2016

Perdana ngisi kulwap di komunitas IIP, belajar Sharing walopun masih banyaak kekurangan disana sini, moga berkenan yang sudah pernah ikut kulwap nya. Tapi mohon dikoreksi dan diluruskan Kalau ada yang kurang tepat.

🌷 RESUME KULWAP IIP 🌷
Rabu, 24 Agustus 2016

*URGENSI LITERASI SAINS UNTUK ANAK SEJAK USIA DINI*

Oleh: Fiena Rifanty Arifin, S.Si, M.Pd

Secara harfiah literasi berasal dari “Literacy” (dari bahasa inggris) yang berarti melek huruf atau gerakan pemberantasan buta huruf. Kata sains berasal dari “Science” (dari bahasa inggris) yang berarti ilmu pengetahuan. Salah satu indikator keberhasilan siswa menguasai berpikir logis, berpikir kreatif, dan teknologi dapat dilihat dari penguasaan Literasi Sains siswa dari Program PISA.

PISA (PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESSMENT}

Apa itu PISA?

PISA (Programme for International Student Assessment) adalah studi internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun. Studi ini dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) yang berkedudukan di Paris, Perancis.

PISA merupakan studi yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali, yaitu pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009, dan seterusnya. Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun 2000. Pada tahun 2000 sebanyak 41 negara berpartisipasi sebagai peserta sedangkan pada tahun 2003 menurun menjadi 40 negara dan pada tahun 2006 melonjak menjadi 57 negara.

Dalam melakukan studi ini, setiap negara harus mengikuti prosedur operasi standar yang telah ditetapkan, seperti pelaksanaan uji coba dan survei, penggunaan tes dan angket, penentuan populasi dan sampel, pengelolaan dan analisis data, dan pengendalian mutu. Desain dan implementasi studi berada dalam tanggung jawab konsorsium internasional yang beranggotakan the Australian Council for Educational Research(ACER), the Netherlands National Institute for Educational Measurement (Citogroep), the National Institute for Educational Policy Research in Japan (NIER), dan WESTAT United States.

Pentingnya Sains Untuk Anak usia Dini

Anak usia dini, atau usia prasekolah, berada dalam masa emas perkembangan otaknya. Salah satu hasil penelitian menyebutkan, kapasitas kecerdasan anak pada usia empat tahun sudah mencapai 50 persen. Kapasitas ini akan meningkat hingga 80 persen pada usia delapan tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberi rangsangan pada anak usia dini.

Mengenalkan sains dan matematika pada anak bukan berarti mengenalkan rumus-rumus. Suasana harus fun, sehingga anak dalam kondisi ceria akan bertanya mengapa bisa demikian? Apakah kejadian selanjutnya? Dan sebagainya.

Perlu diingat, mengenalkan sains pada anak harus sesuai dengan tahapan umur dan perkembangannya. Sebagian besar waktu dari anak usia dini dihabiskan bersama orang tua. Maka yang perlu dilakukan orang tua adalah meluangkan sedikit waktu untuk bermain dengan anak. Dalam situasi bermain itulah kita dapat melakukan eksperimen sains dan mengenalkan matematika.

Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan esensial bagi anak usia dini. Dengan bermain, anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, nilai, dan sikap hidup.

Menurut Whiterington (1979), bermain mempunyai fungsi mempermudah perkembangan kognisi anak dan memungkinkan anak melihat lingkungan, mempelajari sesuatu, dan memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu, bermain juga dapat meningkatkan perkembangan sosial anak.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh jika anak sejak dini telah diperkenalkan dengan sains. Sains melatih anak bereksperimen dengan melaksanakan beberapa percobaan, memperkaya wawasan anak untuk selalu ingin mencoba dan mencoba. Sehingga sains dapat mengarahkan dan mendorong anak menjadi seorang yang kreatif dan penuh inisiatif.

Sains membiasakan anak-anak mengikuti tahap-tahap eksperimen dan tak boleh menyembunyikan suatu kegagalan. Artinya, sains dapat melatih mental positif, berpikir logis, dan urut (sistematis). Di samping itu, dapat pula melatih anak bersikap cermat, arena anak harus mengamati, menyusun prediksi, dan mengambil keputusan.

Tujuan Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini

Ada beberapa pandangan ilmuwan terhadap pendidikan dan pembelajaran sains menyatakan bahwa tujuan pendidikan sains sejalan dengan kurikulum sekolah, yakni mengembangkan anak secara utuh baik aspek domain kognitif, aspek afektif maupun aspek  psikomotor anak ( Abruscato, 1928), Sedangkan Sumaji mengemukakan bahwa tujuan sains yang mendasar adalah untuk memupuk pemahaman, minat dan penghargaan anak didik terhadap dunia dimana dia hidup. Sedangkan menurut Liek wilarjo (1988) mengemukakan bahwa fokus dan tekanan pendidikan sains terletak pada bagaimana kita membiarkan diri anak dididik oleh alam agar  menjadi lebih baik. Maknanya dididik dengan alam, melatih anak untuk jujur dan tak berprasangka

Leeper (1994) mengemukakan tujuan pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah sebagai berikut :

1.    Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya.

2.    Agar anak memiliki sikap ilmiah. Hal-hal yang mendasar, misalnya : tidak cepat-cepat dalam mengambil keputusan, dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhati-hati terhadap informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.

3.    Agar anak-anak mendapatkan  penngetahuan dan  informasi ilmiah yang lebih baik dan dapat dipercaya, artinya informasi yang diperoleh anak berdasarkan pada standar keilmuan yang semestinya, karena informasi yang disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan yang obyektif serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang menaunginya.

4.    Agar anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya.

Daftar pustaka:
# Disadur dari beberapa sumber
- http://googleweblight.com/rhirinliestyawati.blogspot.com/2013/07/pentingnya-sains-untuk-anak-usia-dini.
- http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa

✨Tanya Jawab ✨

1⃣ Tanya: Ratih-Bansel
Kemampuan dasar apa yg perlu disiapkan agar keterampilan literasi bisa maksimal...

Jawab:
Pada dasarnya, setiap manusia sudah memiliki curiosity atau keingintahuan yang tinggi dan menjadi bekal awal bagi para orangtua mengasah kemampuan literasi anak, karena setiap anak unik setiap anak akan bisa lebih menonjol di aspek tertentu. misal menganalisis, memecahkan masalah dan sebagainya. Namun secara umum bisa disiapkan untuk anak kemampuan dasar analisis, misal : kenapa kalau kran air dibiarkan terus menyala, setelah tempat penampungan air penuh airnya tumpah? Kemudian bisa dikaitkan dengan konsep sederhana sesuai fitrah usia anak, lalu dikaitkan dengan pendidikan sikap/ karakter misal  supaya air tidak terbuang sia-sia harus bagaimana?, sehingga di tahap selanjutnya anak bisa mengambil kesimpulan dari analisis yg dibuat dan memunculkan solusi.
Curiosity, kemampuan analisis, pendidikan karakter, serta kemampuan mengambil keputusan bisa melejitkan kemampuan literasi anak pada umumnya.
Waalohu'alam bish shawab

2⃣ Tanya: Inda-banut 2
Untuk bisa menerapkan literasi sains pada anak saya yang usianya masih 2, 5 tahun apa yang harus dilakukan? Contoh permainan sains nya seperti apa?
Terus apakah bisa menggunakan peralatan yang ada di rumah?

Jawab:
Teh inda, terimakasih untuk pertanyaannya
Untuk usia 2,5 tahun yang harus dilakukan adalah bermain dengan fun karena sesuai fitrah anak pada usia tersebut, kemampuan anak menangkap sesuatu entah itu terkait kemampuan menangkap situasi ataupun kejadian bisa sangat menempel ketika anak dalam kondisi bahagia. Sehingga proses 'belajar' itu akan bisa mengalir dengan Mudah.
Terkait jenis permainannya ada banyak Hal yg bisa dilakukan dan sangat bisa dilakukan dirumah.

Ada beberapa jenis keterampilan sains dapat dilatihkan pada anak usia dini.Pertama, mengamati. Caranya, ajak anak-anak mengamati fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimulai dari yang paling sederhana. Misalnya, mengapa es bisa mencair? Mengapa ada siang dan malam, dan sebagainya.

Kedua, mengelompokkan. Dalam hal ini, anak diminta untuk menggolongkan benda sesuai kategori masing-masing. Misalnya kelompok bunga-bungaan, kelompok biji-jian, kelompok warna yang sama, dan lain sebagainya.

Ketiga, memprediksi. Misalnya, berapa lama es akan mencair, berapa lama lilin akan meleleh, berapa lama air yang panas akan menjadi dingin, dan seterusnya.
Keempat, menghitung. Kita mendorong anak untuk menghitung benda-benda yang ada di sekeliling, kemudian mengenalkan bentuk-bentuk benda kepadanya.

Jadi, sains dan matematika sebenarnya dapat diperkenalkan kepada anak sejak usia dini. Tentu dengan memperhatikan cara dan bahasa penyampaiannya, serta disesuaikan dengan umur dan perkembangan si anak.

Contoh permainan yang relevan untuk usia anak 2,5 tahun :
*Bermain gelembung sabun*

Anak sangat menyukai bermain gelembung sabun. Dari kegiatan ini anak bisa belajar bahwa jenis benda cair bukan hanya air tp ada air sabun misalnya yang dapat membentuk gelembung raksasa,atau bentuk lainnya dari gelembung tersebut. Dan ini pun tentu dapat sekaligus melatih kemampuan motoriknya.

*Mengenal Binatang*
Binatang merupakan mahluk yang menarik bagi anak-anak karena mampu merespon rangsang. Anak kucing misalnya akan mengejar dan menerkam benda-benda yang bergerak. Meskipun masih diperdebatkan dari segi sanitasi dan higienisnya, memelihara hewan peliharaan dapat mengembangkan rasa kasih dan sayang pada anak. Bukankah Rasululloh pun memiliki hewan kesayangan berupa seekor kucing??hayoo siapa yang tahu namanya? Melalui binatang anak akan belajar banyak tentang mahluk tersebut. Oleh karena itu di nagara-negara maju, kebun binatang dilengkapi dengan pojok sains (sains center) dimana anak dapat berinteraksi dengan bintang yang jinak dan bersih sambil mempelajarinya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh anak jika berinteraksi dengan binatang. Pertama, anak belajar mengenal dan menghargai mahluk hidup, ia belajar bahwa mahluk hidup memerlukan makanan, papan dan kasih sayang. Kedua, anak belajar untuk menyayangi binatang yang pada akhirnya akan menumuhkan rasa kasih sayang pada mahluk hidup.
Nah disamping 'belajar' tentang sains anak pun bisa belajar mengenai sirah Nabawiyah
Wallohu'alam bish shawab

3⃣ Tanya: Uput_Banut1
1. Teh Fien, jadi dalam praktek praktisnya kebiasaan apa yg  sebaiknya kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak? Apakah menanyakan dg format 5W+1H+what if+which one termasuk merangsang kemampuan literasi anak?

2. Bentuk percobaan sains seperti apa yang bisa dilakukan untuk anak2?
Bisakah percobaan2 ini dilakukan secara spontan tanpa persiapan misalnya saat sedang jalan2?

3. Menurut hasil studi pisa apa yg membuat Korea selatan switch tempat dg Finlandia di 3 thn berikutnya? Kemunduran apa yg terjadi di Korea selatan dan kemajuan apa yg terjadi di Finlandia?

Jawab:
Waah Teh uput pertanyaannya Mantaap:
1. Teh uput  5W+1H+ WHAT IF +WHICH ONE itu pada dasarnya hanya sebagai tools atau alat untuk memunculkan rasa ingin tahu anak, yang harus dilakukan orang tua adalah lebih kepada menjadi fasilitator yang bisa mendampingi kebutuhan anak untuk mengeksplorasi dan 'memuaskan'' rasa ingin tahunya.

2. Sangat bisa teh karena Alam sekitar bisa jadi media yang sangat baik untuk menjelaskan konsep sains pada anak, tapi tentunya harus digunakan bahasa dan penjelasan sesuai umur anak.
Yang paling penting anak harus mengalami langsung kegiatannya misal ke kebun binatang mengelompokkan binatang yang bisa dan tidak bisa terbang. dll

3. Berdasarkan informasi tentang kultur di kedua negara, Finlandia mulai menerapkan sistem pembelajaran berdasarkan minat anak sehingga kemampuan literasi anak-anak yang diuji pada masa itu mulai mengalami peningkatan.

Wallohu'alam bish shawab

4⃣ Tanya: Nur Septiani Hayati (epi)_banut2
1.Bunda, ingin bertanya, seperti apakah metodenya agar pengenalan sains ke anak sesuai tahapan umur, misal porsi bermain sekian persen dan porsi belajarnya sekian persen utk anak usia sekian. Mgkn kah ada diagram antara porsi usia vs kuantitas belajar ? Krn menurut saya usia emas juga usia utk mengembangkan motorik kasar+halus yg nantinya berdampak jg pd perkembangan otak.

2. Pertanyaan kedua, sebagai contoh kita ingin sekali mendidik anak kita utk mempelajari/mendalami nilai2 yg ada di alquran, tapi itu byk sekali blm lagi hrs dihafalkan, blm lagi tantangan2 anak lainnya. Bagaimanakah strategi yg benar dlm mendidik anak ttg hal yg satu ini sejak dr usia emas atau kandungan mgkn?

Segitu dlu bunda, mhn maaf dan terimakasih...

Jawab:
1. Teh Epi, metode untuk mengajarkan apapun tidak terkecuali sains untuk anak-anak menurut saya adalah saya dengan cara *Bermain yang menyenangkan* karena berdasarkan pengalaman, anak-anak yang merasakan ketertarikan terhadap informasi tertentu dan menimbulkan rasa ingin tahu yang besar apabila kegiatan nya menyenangkan akan dapat menangkap informasi jauh lebih baik dibandingkan dengan anak yang kurang 'tertarik''. Sehingga menjadi PR untuk para orang tua untuk 'mengajarkan'' sesuatu melalui kegiatan yang *menyenangkan*. Setiap anak adalah unik, maka persentase proporsi belajar n bermain akan berbeda tiap individu tapi akan sangat menyenangkan bila dengan bermain anak bisa sekaligus belajar. Pun demikian dengan sains, tidak hanya melulu bermuatan 'pelajaran'' tetapi juga bisa dikaitkan dengan melatih  kemampuan motorik halus, kasar dsb. Karena setiap anak adalah unik, hasil akan berbeda untuk setiap individu namun secara kasar bisa diperhatikan bahwa kemampuan anak untuk dapat berkonsentrasi penuh adalah 1menit x usianya.

2. Balik lagi kepada strategi 'mengajarkannya'' dalam sains anak harus bisa mengalami langsung tentang apa yang diamatinya. Sehingga terkait isi, hikmah yang terdapat dalam Al-Qur’an bisa juga dikenalkan melalui mengamati alam sekitar misal pergantian siang dan malam, kenapa bisa demikian karena ada Allah SWT yang mengatur itu semua.. Jadi sains tidak melulu tentang informasi keilmuannya saja tetapi sangat terintegrasi/ tergabung dengan ilmu lainnya seperti tadi tentang ketauhidan mengenal Allah SWT sang maha pencipta. Mengenai pengenalan alangkah baiknya dapat dikenalkan semenjak dini termasuk saat masih di dalam kandungan karena calon bayi sudah dapat mengamati lingkungan sejak masih di dalam kandungan walaupun masih sangat terbatas.
Wallohu'alam bish shawab

5⃣Iswi_banut 2.
                                                   
 1.Bagaimana cara menstimulus anak untuk bisa dan mau belajar sains?                          
 2. Adakah contoh2nya?                        
3. Anak saya 3 (umur 2, umur 7 dan umur 10), apakah saya boleh melakukan percobaan sainsnya sama buat ke 3nya?
Trimakasih😊

1. Teh Iswi, untuk menstimulus anak mau mengenal sains kuncinya adalah *menarik dan menyenangkan* sehingga memunculkan rasa ingin tahu anak, tentunya dengan mengkondisikan diri orang tua siap menjadi fasilitator pertanyaan anak.

2. Contoh eksperimen sains sangat banyak sekali diantaranya :
‌Ada beberapa materi sains yang sesuai untuk anak prasekolah terutama usia 5-6 tahun. Pembelajaran topik-topik sains hendaknya lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) kepada anak, bukan mempelajari konsep saians yang abstrak. Selain itu pembelajaran sains hendaknya mengembangkan kemampuana observasi, klasifikasi, pengukuran, mengunakan bilangan dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Materi tersebut antara lain:

‌1. Mengenal gerak:
‌Anak sangat senang bermain dengan benda-benda yang dapat bergrak, memutar, menggelinding, melenting, atau melorot. Ada beberpa kegiatan untuk mengenalkan anak dengan gerakan, antara lain:
‌a. Menggelinding dan bentuk benda: Materi ini menyadarkan anak akan sebab-sebab timbulnya gerakan pada benda. Kemiringan papan, bentuk benda slilidris dan kotak, halus kasarnya permukaan benda ikut mempengaruhi kecepatan gerakan. Materi ini juga dapat melatih kemampuan observasi.

‌b. Menggelinding dan ukuran benda: Bermain dengan cara menggelindingkan benda-benda dengan berbagai ukuran akan membantu siswa untuk mengenal bahwa besar kecil, berat ringannya suatu benda akan mempengaruhi gerak benda tersebut. Meteri ini juga melatih kemampuan observasi pada anak.
‌2. Mengenal benda cair
Bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak. Pendidik dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air. Air senantiasa menyesuaikan bentuknya dengan bentuk wadahnya. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yng lebih rendah atau dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Berbagai kegiatan n dengn air, antara lain:
a. Konservasi volume: Kegiatan ini merupakan cara untuk melatih anak memahami isi atau volume benda cair. Anak Pra operasional belum dapat memahami konservasi volume (Piaget 1972). Oleh karena itu memperkenalkan anak dengan bejana yang dapat diisi akan membantu anak memahami konservasi volume. Sambil mengisi botol besar, lalu memindahkan ke botol yang lebih kecil dan sebalaiknya, anak belajar mengunakan bilangan untuk menghitung banyaknya air yang dimasukkan ke botol tersebut. Anak juga akan berlatih memahami pengertian lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan di luar kelas. Agar tidak basah, sebaiknya anak diminta memakai rompi plastik.
‌b. Tenggelam dan terapung: Kegiatan ini dapat dilakukan di kelas atau di luar kelas. Jika di kelas, beri alas plastik dan koran agar air tidak mmbasahi tempat. Tujuan kegiatan ini adalah agar anak diberi pengalaman bahwa ada benda yang tenggelam an ada yang terapung. Anak sering mengira benda yang berukuran kecil terapung dan yang besar tenggelam. Tenggelam atau terapung tidak ditentukan oleh ukuran benda melainkan oleh berat jenis benda.
3. Sangat sangat bisa teh Iswi tp tentu gunakan penjelasan dengan bahasa sesuai umurnya
Wallohu'alam bish shawab

6⃣. πŸ™‹ Lela_Bansel

T fiena yang baik mw tnya
1. Apakah kemampuan literasi anak itu bisa diukur dari cepat atau lambatnya anak mulai belajar bicara?
2. Apa tips t fiena untuk menstimulasi kemampuan literasi anak?

Mencoba menjawab yaa teh...
1. Teh lela yang baik... Menurut pengamatan saya tidak teh... Karena kemampuan literasi lebih kepada pemahaman. Ketika anak belum lancar bicara namun sudah mampu mengutarakan maksud melalui tindakan anak sudah mulai belajar mengeksplorasi lingkungan sekitar, tinggal orang tua yang berperan menstimulus kemampuan bicara anak untuk lebih memahami tindakan anak. Jd peran orang tua lah yang lebih bisa membimbing dan terus memunculkan rasa penasaran anak untuk selalu mengasah kemampuan literasi nya.

2. Tips dari saya ketika kita mengasah kemampuan literasi anak hendak lah terus diberi bimbingan dan pemahaman berproses bukan sekedar jawaban. Karena pada dasarnya literasi sains adalah mengenai proses berpikir tanpa mengesampingkan hasil

Wallohu'alam bish shawab

7⃣. Nita_Banut 1

1. Bagaimana cara pengenalan sauna pada anak yang baru berusia 3th ?

2. Permainan apa saja yang cocok untuk anak 3 tahun ?


1. Teh Nita, pengenalan anak usia 3thn bisa dimulai dari lingkungan sekitar misal tentang apa yang terjadi kalau air diberi susu..(mengenal konsep larutan), jika bola di tendang jadi bagaimana? Apakah sama menggelinding jika kardus misalnya ditendang ( mengenalkan konsep bentuk), dan lainnya

2. Permainan yang cocok misal tebak-tebakan jenis hewan yang ada di air, udara dan darat. Kemudian tentang benda langit ketika siang ataupun malam. Jd lebih ke konsep sederhana yang tidak abstrak, artinya anak bisa melihat objek nya...

Wallohu'alam bish shawab

8⃣ Yasmin_Banut1
Secara umum kemampuan literasi anak bisa kita nilai bagus/tidaknya secara pengamatan awam itu spt apa? Implemantasi dalam kehidupan sehari2nya spt apa?

Kemampuan literasi anak secara umum dapat dilihat ketika anak senang mengamati, menganalisis dan mengeksplorasi apapun terkait benda, peristiwa serta kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Dan pasti setiap anak hasilnya akan berbeda tingkatan pencapaiannya. Terkait dengan kehidupan kesehariannya anak bisa lebih menonjol dalam hal mengambil keputusan karena faham akan konsekuensi sebab akibat. Misal jika bola di tendang keras, akan menggelinding dengan cepat dan jauh, artinya anak akan belajar tentang konsekuensi untuk mengambilnya kembali jika ingin memainkan bola lagi. Sehingga dia perlu mengambil keputusan untuk segera bereaksi mengambil tindakan yang tepat, tidak dengan menyuruh orang lain misalnya.
Contoh lain misalnya : anak dikenalkan pada tumbuhan, ttg bagaimana merawatnya dari benih hingga berbuah, ini mengajarkan dia pada kepekaan lingkungan sehingga lebih menghargai makhluk hidup lainnya dan menumbuhkan ketauhidan pada Allah SWT yang menciptakan tumbuhan, sekaligus mengenalkan konsep tumbuh dan berkembang.
Wallohu'alam bish shawab

9⃣ Uput_Banut1
Adakah perbedaan perkembangan kemampuan literasi pada anak perempuan dan laki2 direntang umur yang sama?

Berdasarkan hasil penelitian yang pernah saya lakukan pada anak usia kelas 7,  terdapat perbedaan kemampuan literasi sains anak dengan hasil dimana anak laki-laki lebih unggul dalam menganalisa materi soal dengan bentuk gambar/ grafik dan tabel lainnya. Pada anak perempuan lebih unggul pada type soal cerita. Dan hal ini diperkuat dengan wawancara dimana anak perempuan lebih unggul dalam hal memaparkan kembali baik dari segi bahasa dan sistematika penyampaiannya.
Wallohu'alam bish shawab

Pertanyaan Literasi Sains

Terima kasih atas kesempatannya teh Anisa dan tim.

1⃣0⃣Deasy_IIP Bansel
1. Ibu maaf...klau boleh tau, dimanakah irisan urgensinya Literasi Sains dengan anak usia dini? bukankah dunia anak2 memang banyak eksplorasi, rasa ingin tahunya besar, tak bosan bertanya, tak takut mencoba.
2. Sejauh mana pengenalan LS pada anak2 usia dini, berpengaruh pada saat mereka dewasa kelak? (Mungkin sdh ada penelitian atau contoh dr anak2 yg mengikuti uji PISA)

Terima kasih atas jawabannya bu πŸ™πŸΎ

Teh deasy hatur nuhun untuk pertanyaannya :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ketika saya mengerjakan proyek ini, ternyata pembiasaan semenjak dini tentang 'melek sains' ini terutama di Indonesia sangat memprihatinkan terbukti ketika Indonesia mengikuti PISA. Hasilnya berada jauh di bawah negara-negara yang sama-sama berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa minat baca, minat *Memahami* akan sains, serta matematika (karena dalam PISA tidak hanya materi sains, tetapi juga matematika dan membaca dijadikan materi uji) di Indonesia sangat rendah. Sehingga titik inilah yang menjadi point penting kemampuan literasi baik sains, matematika ataupun minat baca di Indonesia sangat perlu di kenalkan pada usia dini dengan harapan tingkat keterampilan anak-anak Indonesia secara umum (tidak hanya satu atau dua orang saja yang menonjol) mampu sejajar atau bahkan melebihi negara-negara lain. Sehingga IPM (indeks pembangunan manusia) nya diharapkan semakin meningkat apabila kemampuan literasi nya diarahkan sejak dini, walaupun sesuai fitrahnya anak-anak memang sudah memiliki kemampuan literasi, tinggal orang tua mengarahkan dan memfasilitasi.

2. Untuk hal ini belum ada penelitian yang mengkhususkan pada individu tertentu. Namun demikian secara umum, kemampuan literasi atau melek huruf ini menjadi salah satu indikator keberhasilan meningkat atau menurunnya IPM suatu negara untuk kemudian digolongkan pada negara maju, berkembang atau tertinggal.

Wallohu'alam bish shawab

1⃣1⃣ Lia_Bansel
✋ sebaiknya pengenalan literasi itu usia berapa, trus teknis nya bagai mana kalo untuk anak2, nuhun.

Jawab:
Teh lia dan bunda-bunda yang lain saya luruskan sedikit yaa... Literasi itu bukan tentang mengenalkan dan dikenalkan tapi lebih kepada *kemampuan* memahami peristiwa, analisis serta hal sebab akibat. Tidak seperti kita mengajarkan anak tentang menghias kue misalnya yang dinilai adalah hasil akhirnya bagus atau tidaknya hasil dari anak menghias kue tersebut. Tapi literasi mengajarkan lebih kepada proses dan kerangka berpikir nya... Artinya kemampuan literasi itu perlu diasah semenjak dini. Karena kemampuan berpikir anak terus berkembang sehingga bisa kita analogikan misal kalau air dipanaskan terus menerus kenapa jadi sedikit ya de airnya? anak di fasilitasi oleh orang tua untuk mengarahkan kepada proses kerangka berpikir yang akhirnya anak akan menemukan jawabannya sendiri. Misal jawaban anak. Kan ada proses pemanasan yang menjadikan air menguap sehingga volume airnya berkurang.
Wallohu'alam bish shawab✅


1⃣2⃣ Cucu_Banut 2
Assalaamualaikum.. Teh Ai anu geulis pisan.. mo nitip pertanyaan buat Teh Fiena...

Teh Fiena apakah ada referensi yang bisa di download atau dicari untuk mendampingi anak balita dan anak remaja untuk belajar sains? Jazakillaah Teh Fiena Teh AiπŸ™πŸΌπŸ˜˜

Jawab :
12. Last but not least
Wa'alaikumussalam warrohmatullohi wabbarokatuh
Untuk panduan formal saya belum menemukan teh barangkali ada yang bisa Sharing tukar informasi with pleasure. Berikut saya lampirkan beberapa Alamat Web yang bisa dijadikan inspirasi :
- http://www.science-sparks.com/2013/05/19/summer-science/
- https://sciencebob.com/category/experiments/
- https://www.buzzfeed.com/peggy/kids-science-experiments-that-adults-can-enjoy-too?utm_term=.tc9wGgxARB#.eaY4OvYR1J

Wallohu'alam bish shawab
Yeaay science is fun...✅

Pertanyaan tambahan:

1⃣3⃣ Uput - Banut 1
Ada ngga standar literasi per umur? Adakah 'warning' bagi orangtua ketika diumur sekian belum menunjukkan sikap tertentu? Jika mmg ada 'warning' tsb bisakah ketertinggalan tsb diperkecil gap nya? Satu lagi teh Fien, apakah orangtua yg notabene sudah banyak menganalisa masalah dan mengambil keputusan artinya kemampuan literasinya bagus?

Jawab:
Standard literasi sesuai umur pada dasar nya tidak ada batasan teh... Karena Di pelaksanaan PISA sendiri rentang usia anak yg diuji adalah usia 13-15 tapi yang diambil adalah usia 15 tahun karena menurut Piaget di usia tersebut anak mulai mampu berpikir abstrak. Kemampuan literasi ini pada dasarnya adalah mengenai kemampuan analisis kreatif seseorang istilahnya high order thinking dimana kita dituntut untuk  mampu berpikir analisis kreatif tentang sesuatu hingga pada akhirnya akan menghasilkan problem solving. Berbeda dengan yang pada umumnya sistem pembelajaran di Indonesia masih bersifat low order thinking.
Kalau untuk kemampuan Literasi ini disesuaikan dengan umur anak tetapi tidak mesti seperti perkembangan fisik teh krn sifatnya ini pembiasaan cara berpikir untuk menghadapi suatu tantangan persoalan. Sehingga tidak ada patokan baku. Sehingga bisa dikatakan tidak ada gap antara kesesuaian umur dengan kemampuan literasi seseorang, lebih kepada pembiasaan orang tersebut berpikir apakah high order thinking atau low order thinking.

1⃣4⃣ Fina - Banut 1
πŸ™‹πŸ½nanya jg mski telat teh fien,klo bwt yg speech delay gmn ya? Apa dl yg hrs ddahulukn?

Jawab:
Teh Fin klo speech delay biasanya perlu dilakukan dulu analisis mulai dari fisiologi dan fisiknya artinya dilakukan oleh ahli supaya ketahuan sumber utama terjadi speech delay pada anak. Setelah ketahuan baru bisa disesuaikan dengan penyebab terjadinya speech delay. Seperti ada kasus speech delay krn kurang gaul dengan anak seusia nya adanya main sama orang dewasa. Kemampuan literasi nya dimulai dengan cara tutor sebaya, 'dipasangkan' dengan teman seumur nya diajak keliling mengamati ruang sekolah n dibiasakan main di lingkungan sekitar dengan tutor sebayanya itu. Jd kita menggunakan perantara istilahnya untuk bisa memperkenalkan kemampuan literasi pada anak yg speech delay ini melalui temannya.

πŸƒπŸƒπŸƒ SEKIAN πŸƒπŸƒπŸƒ
#ODOPfor99days
#day 79
# Scientific Literacy